8 Tahapan Proses Pengembangan Produk Baru (New Product Development)

komerce.id – Apakah kamu memperhatikan produk unggulanmu? bisnismu mengalami penurunan yang signifikan? atau tingkat penjualan bisnis kamu terus merosot? Penasaran apa penyebabnya? Bisa jadi karena kamu tidak melakukan proses pengembangan produk baru yang baik dan benar.

Ada teknik yang wajib kamu ketahui untuk mencegah semakin turunnya volume penjualan produk, bisnis tidak bisa dibiarkan begitu saja dan berharap dapat berkembang dengan sendirinya. Jika dibiarkan terus menerus, lama-lama bisnis kamu akan terjun bebas. Tidak mau, kan?

Diperlukan inovasi dan pengembangan produk baru untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Bagaimana cara melakukannya? Ikuti tahapan pengembangan produk baru berikut ini.

Baca juga: 9 Tips Cara Mencari dan Riset Produk yang Sedang Trend di Pasaran

Pengertian Proses Pengembangan Produk Baru

ilustrasi produk baru
ilustrasi produk baru, sumber gambar: pexels.com

Proses Pengembangan Produk Baru atau new product development adalah strategi dan proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan produk, memperbaiki produk lama atau memperbanyak kegunaan produk ke segmen pasar yang ada dengan asumsi pelanggan menginginkan unsur-unsur baru mengenai produk.

Tujuannya agar siklus penjualan produk bisa terjaga dan memperluas segmen pasar, contohnya sebuah perusahaan pakaian orang dewasa kini mulai memproduksi pakaian untuk bayi dan anak-anak.

Tahapan Pengembangan Produk Baru (New Product Development)

Proses pengembangan produk baru tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pada beberapa kasus tertentu, produk yang baru diluncurkan justru gagal. Untuk menekan risiko kegagalan, ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan saat mengembangkan produk baru (new product development process), di antaranya:

  1. Merancang ide produk baru.
  2. Penyaringan atau pemilihan ide produk.
  3. Pengembangan dan pengujian konsep.
  4. Menyusun strategi pemasaran.
  5. Melakukan analisis bisnis (business analysis).
  6. Mengembangkan dan menyempurnakan produk.
  7. Uji pemasaran (skala kecil).
  8. Memasarkan produk dalam skala besar (komersialisasi).
Baca juga: 7 Tips Branding Produk Makanan Agar Dikenal Banyak Orang

Strategi Proses Pengembangan Produk Baru

tahap tahapan pengembangan produk baru
ilustrasi tahapan proses pengembangan produk baru

Gambaran di atas adalah konsep dasar new product development, total ada 8 tahapan yang akan dilewati saat kamu mengembangkan produk baru. Untuk penjelasan lebih rincinya simak pembahasan di bawah ini:

1. Merancang Ide Produk Baru

Pada tahap paling awal perancangan produk baru, pasti ada banyak ide menarik yang bermunculan. Biasanya ide-ide tersebut berasal dari:

  • Departemen Riset dan Pengembangan.
  • Hasil amati, tiru dan modifikasi (ATM) produk kompetitor.
  • Hasil survei konsumen.
  • Program internal perusahaan, misalnya Crazy Idea Program (CIP).
  • Ulasan atau saran dari mitra kerja.

Masih banyak sumber ide produk lainnya, nantinya tim pemasaran dan Departemen Riset dan Pengembangan yang bertanggung jawab atas pemilihan ide terbaik dari ide-ide yang baik.

2. Penyaringan atau Pemilihan Ide Produk

Ide produk yang jumlahnya sangat banyak tadi akan disaring lebih lanjut. Tujuannya tidak hanya untuk mengerucutkan ide, tetapi ada tujuan lain yang lebih penting, seperti:

  • Mengurangi risiko kegagalan produk.
  • Menemukan ide produk yang patut diproses ke langkah selanjutnya.
  • Mendapatkan ide produk yang benar-benar memungkinkan untuk dikerjakan.

Proses penyaringan ide produk tidak bisa dilakukan sembarangan. Dengan kata lain, penyaringan tidak bisa dilakukan dengan hanya memisahkan ide yang baik dan ide yang kurang baik. Pemilihan ide produk perlu didasari oleh beberapa hal, di antaranya:

  • Alasan diciptakannya produk.
  • Proses yang diperlukan dan sumber daya yang dimiliki.
  • Tahapan produksi.
  • Tahapan pemasaran.
  • Tahapan proses regulasi (lingkungan, kebijakan pemerintah, dan lainnya).
  • Perhitungan perkiraan profit dan tingkat ROI.
  • Legalitas dan ketersediaan bahan mentah.
  • Dan masih banyak lagi.

 3. Pengembangan dan Pengujian Konsep

Selanjutnya, proses pengembangan produk baru mencakup pengembangan ide terpilih menjadi konsep yang siap diuji. Konsep dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti agar bisa dipahami oleh target pasar. Berikut adalah tahapan pengembangan ide menjadi konsep:

A. Pengembangan konsep

Pada tahap ini ide produk dirancang menjadi sebuah konsep produk, konsep harus dibuat dalam beberapa opsi alternatif berdasarkan kebutuhan segmen pasar. Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:

Contoh:

“Kars, industri kendaraan roda empat berinovasi untuk menciptakan mobil berkekuatan tenaga listrik.”

Setelah ide produk lolos seleksi, mobil dikembangkan menjadi beberapa tipe mobil listrik agar mempunyai daya tarik pasar yang sangat tinggi. Mobil dikembangkan menjadi 3 konsep menarik, seperti:

  • Konsep 1
    Model mobil sport, target pasar untuk mereka yang berjiwa muda dan generasi muda kalangan atas, fungsinya sebagai transportasi keperluan kerja dan meningkatkan status sosial pemiliknya.
  • Konsep 2
    Mobil dengan ukuran standar (kapasitas 4 kursi), fungsinya untuk keperluan jalan-jalan, belanja atau bisnis, mesin lincah, ramah lingkungan dan target pasar keluarga kecil atau eksekutif muda.
  • Konsep 3
    Ukuran mobil lebih luas, mampu menampung lebih dari 4 penumpang, dapat digunakan sebagai mobil keluarga atau perusahaan, dan praktis tanpa bahan bakar fosil.

Intinya konsep produk mencakup fungsi, bentuk, tujuan diciptakannya produk yang disampaikan dari kacamata konsumen.

B. Menguji konsep

Konsep yang sudah dirancang dengan format di atas harus melewati tahapan uji coba dengan target pasar skala kecil. Penyajian konsep dapat dibantu oleh media pendukung.

Misalnya konsep mobil disajikan dalam visual berupa video animasi atau model tiga dimensi. Namun tidak semua jenis produk memerlukan media tersebut, ada jenis produk yang cukup divisualisasikan menggunakan gambar bahkan kata-kata deskriptif.

Yang terpenting apa yang ingin disampaikan bisa dipahami oleh konsumen. Setelah konsumen memahami konsep, berikan mereka sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan feedback mengenai ketertarikan dan nilai konsumen terhadap konsep tersebut.

4. Menyusun Strategi Pemasaran

Proses pengembangan produk baru berikutnya adalah menyusun strategi pemasaran, intinya menentukan cara agar produk bisa diterima oleh target pasar. Dalam mengembangkan strategi pemasaran, ada tiga poin penting yang harus dirancang dengan baik, di antaranya:

  • Target pasar, rencana proposisi nilai, pangsa pasar, target keuntungan, hingga penjualan beberapa tahun pertama dijelaskan dengan detail.
  • Strategi bauran pemasaran dan rencana penjualan jangka panjang.
  • Biaya yang dibutuhkan pemasaran, struktur dan metode penetapan harga dibuat dalam gambaran besar.

5. Melakukan Analisis Bisnis (Business Analysis)

Di tahap ini, produk yang sebelumnya sudah ditetapkan dilakukan analisis terkait tingkat ketertarikannya target pasar terhadap produk. Selain itu juga dilakukan analisis anggaran dan profil produk, serta proyeksi penjualan.

Proyeksi penjualan didapatkan dari historical produk lain yang satu kategori dari perusahaan tersebut atau dengan melihat produk yang sudah ada di pasar. Analisis bisnis bertujuan untuk memastikan apakah faktor tersebut bisa memenuhi tujuan perusahaan atau tidak.

Produk bisa dilanjutkan ke tahap pengembangan jika hasil analisisnya sejalan dengan tujuan perusahaan. Saat melihat proyeksi pasar, perhatikan proses pertumbuhannya, dan apa yang diperlukan untuk mencapai itu semua. Baru integrasikan dengan strategi pemasarannya.

Kamu bisa melihat kemungkinan risiko yang terjadi kedepannya dengan membuat penjualan maksimum dan minimum lewat proyeksi penjualan. Tidak hanya itu, kamu juga melihat estimasi biaya dan keuntungan yang bisa diperoleh dari produk tersebut.

6. Mengembangkan dan Menyempurnakan Produk

Umumnya produk yang direncanakan belum berupa produk yang sebenarnya akan dipasarkan. Tetapi baru dalam bentuk konsep visual maupun deskripsi, seperti prototipe produk, video animasi, gambar dan teks deskriptif.

A. Pengembangan produk

Setelah berhasil menjalani tahap analisis bisnis, produk yang memenuhi tujuan perusahaan lanjut ke tahap pengembangan produk yang sesungguhnya. Tahapan ini tentu menyita banyak sumber daya, karena itu produk hanya diproduksi dalam jumlah terbatas.

Proses pengembangan produk baru biasanya membutuhkan waktu lama. Bisa dalam hitungan minggu, bulan, bahkan tahun, tergantung dari jenis produk yang sedang dikembangkan.

Nantinya Departemen R&D yang bertanggung jawab mengembangkan produk versi riil.

B. Pengujian produk

Tahapan tidak berhenti di situ, produk yang sudah jadi akan menjalani serangkaian tes semacam uji coba keamanan dan keefektifan produk untuk memastikan produk berfungsi sebagaimana mestinya.

Penguji bisa berasal dari karyawan internal perusahaan maupun oleh pihak profesional dari luar perusahaan., ada juga perusahaan yang meminta tim pemasaran dan R&D untuk melibatkan langsung pelanggan aktual dalam proses pengujian produk.

Hal ini tentu hanya berlaku untuk beberapa jenis produk saja, konsumen diminta untuk mengevaluasi produk pra-rilis atau produk prototipe. Hasil ulasan tersebut dijadikan catatan untuk mengembangkan produk agar lebih baik lagi.

7. Uji Pemasaran (Skala Kecil)

Dalam proses pengembangan produk baru, produk yang sudah jadi secara keseluruhan tidak bisa langsung dikomersialisasi. Pertama produk perlu dilakukan uji pemasaran di pasar aktual atau pasar yang sebenarnya dalam skala kecil.

Tujuannya agar perusahaan mendapatkan gambaran aktual dari pemasaran produk tersebut. Tidak hanya itu, uji pemasaran skala kecil juga menguji program pemasaran awal dan produk tersebut.

Di mana program pemasaran mencakup strategi promosi, media promosi, target pasar, dan lain sebagainya. Dengan begitu perusahaan melakukan investasi secara maksimal.

8. Memasarkan Produk dalam Skala Besar (Komersialisasi)

Setelah melakukan uji coba pemasaran skala kecil, perusahaan akan mendapatkan gambaran mengenai potensi kesuksesan produk di pasar.

Hasil uji coba tersebut yang memutuskan apakah produk tetap akan diluncurkan saat itu juga, menundanya atau membatalkannya secara keseluruhan. 

Apabila perusahaan memutuskan untuk meluncurkan produk, maka ada rencana lanjutan yang perlu disiapkan oleh perusahaan. Istilahnya adalah komersialisasi. Tahapan komersialisasi mencakup persiapan manufaktur produk skala besar, hingga persiapan pemasaran produk.

Proses pengembangan produk baru yang benar tidak akan buru-buru meluncurkan produk, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti:

8.1 Waktu peluncuran yang tepat

Kapan waktu tepat meluncurkan produk? Bagaimana kondisi ekonomi saat ini? Apakah daya beli konsumen sedang menurun atau tidak? Ataukah lebih baik peluncuran produk ditunda sambil menunggu waktu yang tepat?

8.2 Wilayah peluncuran produk

Apakah produk hanya akan diluncurkan di satu wilayah atau pasar regional atau mungkin pasar internasional? Di wilayah mana saja produk akan diluncurkan untuk jangka panjang?

8.3 Sumber daya perusahaan

Apakah perusahaan mempunyai sumber daya yang cukup? Sumber daya perusahaan mencakup modal dan kemampuan untuk meluncurkan dan menyalurkan produk baru secara regional, nasional maupun internasional.

Disarankan peluncuran produk baru dilakukan secara bertahap. Bila permintaan produk semakin meningkat, maka wilayah peluncuran produk bisa diperluas.

Yang perlu diingat dan menjadi fokus utama bukan hanya menjual produk sebanyak-banyaknya, melainkan juga bagaimana kamu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat melalui inovasi produk tersebut.

Itulah kunci utama agar produk bisa sukses di pasaran dalam jangka waktu yang lama. Sudah menjadi pengetahuan umum di dunia bisnis bahwa hanya sebagian kecil produk yang bisa menguasai pangsa pasar.

Baca juga: Integrated Marketing Communication: pengertian, Contoh & Manfaat Bagi Perusahaan

Biar semakin paham mari ingat-ingat kembali tahapan pengembangan produk baru. Pertama mengumpulkan dan menemukan ide-ide produk baru, lalu menyaring ide terbaik, mengembangkan ide menjadi konsep, menyusun strategi pemasaran, dan melakukan analisis bisnis

Kemudian dilanjut dengan mengembangkan produk sesungguhnya, uji pemasaran skala kecil, dan terakhir meluncurkan produk ke pasar dalam skala besar. Peluang kesuksesan produk bisa ditingkatkan bila kamu menerapkan tahapan proses pengembangan produk baru di atas.

Tahapan di atas berguna untuk mengurangi risiko kegagalan produk. Itulah pembahasan lengkapnya, semoga bisa bermanfaat.

Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Tinggalkan komentar