7 Jenis E-commerce Berdasarkan Model Bisnisnya

Jenis-Jenis Website E-commerce – Saat ini masyarakat tengah dimudahkan dengan adanya perkembangan teknologi yang meningkat semakin pesat. Salah satunya dengan adanya internet ini dapat menghadirkan peluang baru dalam bisnis yaitu E-Commerce.

Bisnis E-Commerce ini hadir untuk menjadi alternatif pilihan belanja secara online yang banyak digunakan oleh orang-orang. Tentunya bisnis ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan di tengah kepadatan aktivitas atau pekerjaan yang tidak memunginkan untuk belanja di toko fisik.

Jadi seberapa menguntungkan dengan adanya bisnis E-Commerce ini? Lalu apakah E-Commerce sudah berkembang dengan baik di Indonesia ini? Simak penjelasannya mulai dari pengertian E-Commerce hingga jenis-jenis dan contohnya.

Pengertian E-Commerce

e commerce adalah
Sumber gambar: acquire.io

Apa yang dimaksud dengan E-Commerce? E-Commerce adalah singkatan dari electronic commerce yang berarti perdagangan secara elektronik. Dalam hal ini terjadi aktivitas jual beli barang dan jasa yang terjadi melalui semua media elektronik. Hanya dengan memanfaatkan internet Anda bisa menjual atau mendapatkan barang yang diinginkan.

E-Commerce bisa dilakukan menggunakan smartphone atau komputer yang sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Pada layanan ini hampir semua barang tersedia sesuai dengan kebutuhan Anda. Diantaranya adalah buku, tiket pesawat, pakaian hingga layanan keuangan investasi saham dan perbankan online.

Namun seringkali banyak yang sulit membedakan antara E-Commerce dengan marketplace. Segala transaksi yang menggunakan media elektronik ini biasanya disebut dengan E-Commerce. Sedangkan marketplace merupakan model dari e-commerce yang digunakan sebagai perantara antara penjual dan pembeli.

Pada bisnis e-commerce ini dapat memungkinkan segala proses jual beli mulai dari pemesanan, pertukaran data hingga transfer dana dan proses pengiriman dapat dilakukan secara elektronik. Ini karena perkembangan dunia teknologi semakin memberikan kemudahan bagi penggunanya.

Baca juga: 9 Perbedaan Online Shop, E-Commerce, dan Marketplace

Pengertian E Commerce Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian e commerce menurut para ahli:

1. Menurut Kotler dan Armstrong

Pengertian E-commerce menurut Kotler dan Armstrong adalah Saluran Online yang dapat dijangkau seseorang menggunakan komputer, yang digunakan pebisnis untuk aktivitas bisnisnya dan digunakan konsumen untuk mendapatkan informasi dengan bantuan komputer yang dalam prosesnya diawali dengan memberikan jasa informasi sehingga dapat menentukan pilihan.

2. Menurut Loudon

E-commerce merupakan suatu proses transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya secara elektronik dengan menggunakan bantuan komputer sebagai perantara transaksi bisnis.

3. Menurut Kalakota dan Whinston

E-commerce adalah aktivitas belanja online dengan menggunakan jaringan internet serta cara transaksinya melalui transfer uang secara digital.

Ada empat perspektif pengertian yang mereka paparkan mengenai e-commerce.

  • Perspektif komunikasi, e-commerce dapat dikatakan sebagai sebuah proses pengiriman barang, layanan, informasi sampai pembayaran melalui komputer ataupun peralatan elektronik lainnya.
  • Perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari sebuah teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
  • Ketiga, perspektif online, E-commerce menyediakan kemudahan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui layanan internet maupun sarana online yang lainnya
  • Terakhir, perspektif layanan e-commerce sebagai alat untuk memenuhi keinginan perusahaan, manajemen, dan konsumen untuk mengurangi biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

Baca juga: Tips Jualan Online untuk Pemula

Jenis-jenis E-Commerce dan Contohnya

jenis jenis website e commerce
Sumber gambar: salesforce.com

Dengan adanya E-Commerce ini Anda dapat menjual produk tanpa harus bertemu langsung dengan pembeli begitu juga sebaliknya. Tren bisnis ini memiliki peminat yang banyak di Indonesia. Bahkan pertumbuhannya sangat tinggi sehingga memiliki peluang yang sangat menguntungkan.

Akan tetapi masih banyak yang mengira bahwa E-Commerce hanya sebatas toko online yang menjual barang-barang secara online. Akan tetapi E-Commerce ini dilengkapi dengan jenis-jenis yang cukup banyak. Berikut inilah jenis-jenis e-commerce yang perlu Anda ketahui:

1. Business-to-Business (B2B)

Business-to-Business atau sering disingkat B2B merupakan jenis transaksi yang biasanya dilakukan antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya seperti pada grosir, produsen konvensional dengan pengecer dan lainnya.

Transaksi B2B sering terjadi secara elektronik maupun fisik. Jenis e-commerce B2B ini menjadi transaksi yang paling besar karena melibatkan transaksi antar perusahaan besar dan bukan konsumen tunggal.

Pada jenis bisnis ini agar dapat berjalan dengan baik dan lancar maka membutuhkan biaya yang lebih besar karena transaksi yang dilakukan juga besar pula. Dengan begitu keuntungan yang didapatkan juga tak kalah besar namun resikonya juga lebih besar lagi.

Pada umumnya para pelaku bisnis B2B ini dalam melakukan transaksi, pencarian informasi mengenai produk yang ditawarkan akan menggunakan EDI (Elektronik Data Interchange) dan email.

EDI (Elektronik Data Interchange) merupakan proses transfer data dari satu komputer ke komputer lainnya dengan struktur yang jelas dan format standar yang telah disetujui. Bentuk bisnis B2B ini salah satunya adalah jurnal dengan target seorang pengusaha atau pemilik bisnis yang tengah mencari jasa pembukuan dan akuntansi.
Adanya jurnal dan pembukuan akuntansi ini akan memudahkan pengusaha untuk mengelola keuangan dan menyusun laporan keuangan dengan mudah dan terpercaya.

2. Business-to-Consumer (B2C)

Berbeda dengan B2B, Business-to-Consumer menjadi bisnis e-commerce yang paling umum dan dikenali banyak masyarakat. Jika transaksi jual beli pada bisnis B2B terjadi antara perusahaan dengan perusahaan maka proses transaksi pada bisnis B2C ini terjadi antara penjual dengan pembeli atau konsumen akhir.

Jenis bisnis B2C ini mampu berkembang dengan cepat dibandingkan dengan toko ritel biasa. Hal ini karena perkembangan pada dunia online seperti banyaknya pelaku bisnis online yang memanfaatkan website dan media sosial sebagai media promosi.

Membangun bisnis online memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan membuka toko ritel biasa. Meskipun keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan namun saat ini jenis bisnis e-commerce B2C tengah ramai diminati publik.

Dibandingkan dengan toko ritel biasa, bisnis B2C memiliki persaingan yang ketat dan kurang merata. Selain itu bisnis B2C ini memberikan informasi yang lebih luas, harga murah dan pengiriman yang cepat.

Saat ini banyak bisnis B2C yang populer di kalangan masyarakat diantaranya adalah Lazada, Amazon, Ebay, Traveloka, Mataharimall.com, berrybenka.com dan masih banyak lagi.

3. Consumer-to-Consumer (C2C)

Jenis bisnis e-commerce selanjutnya adalah Consumer-to-Consumer atau C2C. Bisnis C2C juga populer di kalangan masyarakat karena bisnis ini dilakukan dari konsumen kepada konsumen. C2C dibagi menjadi dua model yaitu marketplace dam classified.

Pada model marketplace ini penyedia barang pada sebuah platform dilakukan oleh konsumen. Konsumen ini membutuhkan wadah dalam proses transaksinya. Konsumen akan bertindak sebagai penjual dan akan mempromosikan barang yang dijual kepada konsumen lainnya.

Sedangkan model classified lebih memberi kebebasan kepada penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi sesuai dengan kesepakatan langsung. Dalam hal ini website yang tersedia digunakan untuk menghubungkan antara penjual dan pembeli.

Untuk proses transaksi tidak menggunakan fasilitas yang diberikan melainkan menggunakan metode COD (Cash On Delivery). Contoh website yang menerapkan bisnis C2C ini adalah OLX, Kaskus, Bukalapak, dan JD.id.

4. Consumer-to-Business (C2B)

Consumer-to-Business atau C2B merupakan kebalikan dari bisnis B2C yaitu suatu transaksi penjualan dan pembelian yang dapat dilakukan dari konsumen kepada perusahaan. Jadi Anda sebagai konsumen bisa menawarkan barang atau jasa ke perusahaan besar sekalipun.

Bisnis C2B yang paling populer adalah sebagai content writer. Saat Anda memiliki kemampuan menulis yang baik sehingga bisa menawarkan jasa tersebut ke perusahaan yang menginginkannya.

Dalam hal ini situs e-commerce yang memiliki banyak peminatnya adalah freelancer.com, sribulancer, dan sebagainya. Website tersebut menjadi wadah untuk menampung karya dan keahlian masing-masing dengan berbagai keunikannya.

Perusahaan akan mencantumkan kualifikasi tertentu pada website tersebut sehingga Anda bisa menyesuaikan dengan kemampuan. Selain itu perusahaan juga langsung memberikan jumlah upah untuk setiap pengerjaan penulisan.

Setelah dirasa cocok dengan kualifikasi dan harga yang diberikan maka Anda sebagai freelance bisa melakukan promosi mengenai kemampuan Anda yang menarik. Perusahaan bebas memilih siapapun yang memiliki kualifikasi dengan baik.

5. Business-to-Administration (B2A)

Business-to-Administration atau B2A merupakan suatu transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan lembaga atau layanan pemerintah. B2C ini juga sering disebut dengan B2G yaitu Business-to-Government.

Bisnis B2A ini hadir untuk menawarkan berbagai jenis layanan penjualan produk kepada pemerintah untuk memenuhi kebutuhan operasionalisasi dan proyek yang sedang dijalankan. biasanya untuk menggunakan transaksi pada layanan ini harus menggunakan tender.

Seperti halnya pada layanan pemerintah yang menyangkut tentang jaminan sosial, pengurusan pajak, dan berbagai dokumen penting lainnya. Salah satu e-commerce yang populer dalam transaksi tersebut adalah pajak.go.id.

6. Consumer-to-Administration (C2A)

Consumer-to-Administration atau C2A ini hampir sama dengan model bisnis B2A. Namun pengertian dari bisnis C2A ini adalah transaksi elektronik yang dilakukan oleh konsumen kepada pemerintah atau administrasi publik.

Bisnis C2A ini memiliki tujuan dengan meningkatkan efisiensi beserta kemudahan kepada pengguna layanan pemerintah. Selain itu juga meningkatkan fleksibilitas dan transparansi pada administrasi publik yang didukung dengan teknologi dan komunikasi yang memadai.

Model bisnis C2A ini sering digunakan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan administrasi. Seperti misalnya transaksi elektronik pada website resmi BPJS dan Direktorat Jenderal Pajak.

7. Online-to-Offline (O2O)

Jenis bisnis Online-to-Offline atau O2O ini merupakan terobosan baru pada bidang e-commerce. Melalui jaringan internet ini pemilik bisnis akan menawarkan layanan elektronik dengan melakukan promosi, mendapatkan konsumen, meningkatkan minat konsumen serta meningkatkan layanan produk dan jasa.

Bisnis model ini memiliki tujuan untuk menarik pelanggan melalui website online agar mau melakukan pembelian di toko fisik. Pada dasarnya konsep bisnis ini adalah mampu menghubungkan saluran online dan offline agar keduanya saling memberikan keuntungan. Contohnya adalah Mataharimall.com.

Tak hanya itu model bisnis ini juga mulai banyak digunakan pada bidang transportasi yaitu pelanggan dapat melakukan pemesanan secara online terlebih dahulu. Seperti contohnya adalah Gojek, Grab, serta akomodasi Airbnb, iry dan masih banyak lagi.

Baca juga: 9 Cara Berjualan di Shopee Untuk Pemula Agar Cepat Laku

Manfaat E-Commerce untuk Bisnis

manfaat e commerce bagi bisnis dan usaha
Sumber gambar: shoptimized.net

Berbagai jenis e-commerce seperti di atas tentunya memberikan banyak manfaat secara umum. Bagi kedua pihak yaitu penjual dan pembeli akan mendapatkan manfaat yang saling menguntungkan.

1. Jangkauan pasar yang luas

Bisnis E-Commerce memiliki jangkauan pasar yang lebih luas dibandingkan toko offline biasa. Hal ini karena bisnis ini sudah berbasis internet yang dapat menjangkau hingga ke berbagai wilayah luas.

2. Mengurangi infrastruktur

Manfaat menggunakan bisnis e-commerce ini adalah Anda tidak perlu membuka cabang di wilayah lainnya. Ini karena satu toko online saja sudah bisa menjangkau ke banyak wilayah luas. Jadi Anda tidak perlu mendirikan banyak bangunan sabara cabang dari toko Anda.

3. Anggaran pengeluaran berkurang

Bisnis E-Commerce dianggap lebih hemat dalam menentukan anggaran pengeluaran. Pada bisnis ini Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk menyewa satu toko seperti pada toko offline. Anda juga tidak perlu merekrut banyak karyawan dan membayar gaji mereka semua.

4. Harga terjangkau

Salah satu manfaat ini sangat menguntungkan bagi para pembeli. Dengan adanya bisnis e-commerce ini membuat harga produk menjadi lebih murah. Penjual akan menjual produknya dengan harga yang lebih murah untuk meningkatkan minat pembeli.


Itulah penjelasan mengenai pengertian, jenis-jenis e-commerce beserta contoh dan manfaatnya. Berbagai jenis model bisnis E-Commerce ini akan mengalami perkembangan secara terus-menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Dari penjelasan tersebut setiap bisnis e-commerce memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing.

Untuk menyesuaikan transaksi yang tepat untuk meningkatkan bisnis Anda perlu dilakukan analisis yang tepat terlebih dahulu. Tak hanya menerapkan sesuai pilihan Anda namun ada berbagai pertimbangan yang harus menyesuaikan dengan jenis bisnis.

Kemampuan dari pelaku bisnis ini menjadi faktor yang penting untuk menentukan kesuksesan bisnis e-commerce. Jangan lupa untuk menentukan target yang tepat agar kerugian dapat diminimalisir dengan baik.

admin marketplace komtim
Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Tinggalkan komentar