16 Kesalahan Pebisnis Saat Berjualan di Lazada, Harus Hindari!

komerce.id – Belakangan ini, industri marketplace di Indonesia bisa dibilang sangat berkembang. Apalagi akses internet serta kecanggihan smartphone terus meningkat sehingga semakin memudahkan para penggunanya untuk melakukan transaksi secara online. 

Dalam aspek pelaku usaha, marketplace merupakan platform penunjang untuk mempromosikan usaha produknya. Sedangkan pada aspek konsumen, marketplace merupakan platform untuk mencari serta mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil sebuah keputusan pembelian. Jadi, kehadiran marketplace sangat bermanfaat bagi penjual maupun pembeli. 

Banyaknya manfaat yang didapatkan apabila berjualan di marketplace, membuat banyak seller yang mulai menjual produknya di marketplace tersebut baik itu usaha kelas menengah maupun brand yang sudah terkenal.

Beberapa marketplace terkenal mulai diserbu oleh para pebisnis, salah satunya Lazada. Sebagai salah satu marketplace yang paling terkenal di Indonesia, saat ini jumlah seller di Lazada semakin meningkat drastis yang didominasi oleh para pelaku Usaha Kecil dan Menengah.

Baca juga: 15 Cara Jualan di Lazada Agar Cepat Laku untuk Pemula

Kesalahan Pemula Saat Jualan di Lazada

daftar kesalahan pemula di lazada
Sumber gambar: suara.com

Dari banyaknya pebisnis yang mendaftarkan dirinya untuk menjual produknya di Lazada, masih banyak seller terutama para pemula yang melakukan kesalahan dalam menjual produknya di Lazada loh! Apa aja hayo? Yuk simak 16 kesalahan pebisnis saat berjualan di Lazada berikut ini:

1. Tidak Mengikuti Pedoman Penjual Lazada

Setiap marketplace belanja online sudah pasti memiliki kebijakan dan pedomannya masing-masing. Kita selaku pengguna harus mematuhi segala kebijakan yang berlaku. Namun, masih ada beberapa seller di Lazada yang tidak mengikuti Pedoman sebagai penjual di Lazada loh!

Akibatnya, toko mereka diberikan sanksi mulai dari pembekuan akun untuk beberapa saat hingga akun di-banned permanen. Ngga mau kan tokomu terkena banned permanen dan tidak bisa menjual produkmu lagi? So, pelajari dan patuhi pedoman penjualan di Lazada sebelum kamu mulai menjual produkmu yaa!

2. Mengarahkan Pembeli Lazada ke Situs Web Pribadi

Seperti yang sudah dibahas di poin sebelumnya, Lazada memiliki pedoman penjualan yang harus dipatuhi oleh para seller di platformnya, salah satunya adalah tidak memperbolehkan para seller untuk mengarahkan pembeli di Lazada ke situs web dagang milik pribadi.

Namun pada kenyataannya, masih ada beberapa dari mereka yang tidak mematuhi kebijakan ini, mereka dengan jelas menulis situs web yang mengarahkan pelanggan untuk membeli dari situs web mereka sendiri.

Untungnya, sistem Lazada cukup pintar dan dapat dengan mudah mendeteksi pelanggaran ini. Nggak nanggung-nanggung, sanksi dari pelanggaran ini bisa sampai banned akun seller secara permanen loh. Jangan coba-coba ya, agar kamu bisa tetap berjualan di Lazada! 

3. Tidak Melakukan Penelitian Produk / Pesaing

Kebanyakan seller merasa dengan berhasil membuka toko di Lazada dan mengunggah semua produk jualannya akan membuat pembeli datang dengan sendirinya. Pada kenyataannya, pembeli akan tertarik untuk membeli di tokomu apabila produkmu dirasa lebih unggul dibanding produk sejenis lainnya di Lazada.

Untuk itu, usahakan untuk melakukan riset produk dan pesaing (kompetitor). Pahami kelemahan bisnismu dibanding bisnis sejenis lainnya, sehingga kamu bisa melakukan optimasi yang lebih baik terhadap bisnismu, dan bisa membuat produkmu lebih unggul dibanding produk sejenis lainnya. Dengan melakukan ini, siap-siap banjir orderan yaa!

4. Tidak Menghabiskan Waktu yang Cukup pada Daftar Produk

Kebanyakan penjual hanya fokus kepada target penjualan. Padahal, banyak faktor penting di belakangnya yang bisa mempengaruhi tingginya angka penjualan, salah satunya adalah optimasi daftar produk (listing product) produk. 

Pembeli pasti ingin membeli produk yang bagus dan memiliki informasi produk yang jelas. Maka dari itu, untuk meningkatkan angka penjualan, sebagai seller kamu harus melakukan optimasi terhadap listing produkmu, luangkan waktumu lebih banyak untuk menguji dan terus meningkatkan listing produkmu dari segi judul, gambar, deskripsi, harga, kategori, dan semua atribut produk lainnya.

5. Tidak Melacak Peringkat Pencarian Produk

Banyak peluang penjualan yang hilang karena seller di Lazada tidak memperhatikan visibilitas toko. Sementara, apabila kamu sebagai seller ingin angka penjualan yang tinggi, maka kamu harus secara aktif melacak peringkat pencarian untuk istilah pencarian paling populer dari produk yang kamu jual. 

Maksimalkan peringkat pencarian tokomu untuk tampil di top search dengan menggunakan teknik SEO yang efektif, penggunaan judul yang relevan, foto produk yang menarik, promosi, hingga penggunaan fitur ads. Dengan peringkat pencarian yang tinggi, popularitas tokomu bisa meningkat dan punya potensi lebih besar untuk diklik calon pembeli.

6. Tidak Mengelola Stok Dengan Baik

Terkadang, banyaknya proses pesanan, membuat stok barang menjadi tidak terkontrol dan kadang para seller lupa kapan harus mengisi ulang stok yang sudah hampir habis. Padahal, ketersediaan/stok barang yang ada di gudang penyimpananmu memiliki peran vital terhadap perkembangan tokomu loh! 

Apabila ada sebuah pesanan dan ternyata stok barang tersebut habis, kamu harus menggagalkan pesanan customer-mu dan ini bisa saja membuat rating tokomu menjadi buruk. Untuk menghindari hal itu, kamu harus melakukan manajemen stok secara rutin dan teratur ya!

Baca juga: Stock Opname: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Pentingnya bagi Perusahaan

7. Pengiriman Pesanan yang Terlambat

Sebagai seller di Lazada, kamu diharapkan untuk memberikan pengalaman berbelanja yang baik kepada pelanggan. Setiap pesanan harus dipenuhi secepat mungkin untuk menghindari terjadinya pembatalan karena kesalahan penjual.

Pihak Lazada sudah menyediakan SLA (Batas Waktu Pengiriman), dan pengiriman akan dihitung terlambat apabila telah melewati SLA (limit waktu). Tidak hanya itu, pihak Lazada akan melakukan controlling terhadap performa tingkat keterlambatan pengiriman dan pembatalan setiap minggunya.

Dari data performa tersebut, Lazada akan memberikan poin pelanggaran apabila kamu sering melakukan keterlambatan pengiriman. Yuk upayakan untuk selalu mengirim pesanan tepat waktu!

8. Tidak Membalas Pesan Obrolan Pelanggan

Komunikasi adalah salah satu kunci utama dalam berbisnis, termasuk dalam bisnis online. Namun, banyak seller di Lazada yang tidak giat dalam menanggapi chat dari pelanggan. Padahal, dengan menanggapi chat dari pelanggan bisa menjadi faktor penentu dalam mempertahankan pelanggan hingga closing

Mulai sekarang, coba untuk menjadi seller yang sopan, fast response, ramah, dan solutif dalam menanggapi chat dari pelanggan. Jika kamu tidak memiliki banyak waktu untuk membalas chat dari pelanggan karena misalnya kamu memiliki banyak toko atau bisnis lainnya, kamu bisa hire talent admin marketplace di Komerce untuk membantumu dalam membalas chat dari pelanggan, dan melakukan optimasi terhadap performa tokomu di marketplace. Hubungi Komerce untuk info lebih lanjut.

9. Tidak Menjawab Pertanyaan Pembeli

Kesalahan saat berjualan di Lazada selanjutnya adalah tidak menjawab pertanyaan pembeli. Calon pembeli pasti akan bertanya kepada seller ketika ia merasa kurang paham terhadap produk yang akan ia beli di sebuah toko. Pertanyaan yang diajukan pun bisa lebih dari satu dan bertubi-tubi. Sebagai seller, jangan pernah mengabaikan pertanyaan-pertanyaan dari calon pembeli ya!

Jawab pertanyaan mereka dengan kalimat yang sopan, ramah, dan informatif. Buat mereka paham dengan jelas tentang produk yang kamu jual, tonjolkan unique selling point dari produkmu dan buat calon pembeli memantapkan hatinya untuk membeli produkmu. 

10. Tidak Berpartisipasi Dalam Fitur Seller Picks Lazada

Lazada sebagai wadah dari para seller dalam menjual produknya turut membantu para seller untuk memberikan kemudahan dalam promosi produk lewat fitur Seller Picks. Fitur ini memungkinkan seller atau brand untuk memilih produk apa saja yang ingin dipromosikan kepada konsumen.

Namun, banyak seller yang tidak memanfaatkan fitur menguntungkan ini. Padahal, fitur Seller Picks diklaim mampu meningkatkan penjualan sebesar 30%. Sayang banget kan kalau nggak dimanfaatkan?

11. Mengabaikan Kampanye & Promosi Besar dari Lazada

Sebagai salah satu marketplace yang sukses dan berani bersaing dengan marketplace lainnya, Lazada menyediakan beberapa kampanye dan program promosi yang menguntungkan seller maupun penjual seperti 11.11, Flash it, Gratis Ongkir, dan masih banyak promosi lainnya.

Banyak seller khususnya mereka yang masih pemula tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, mereka hanya berhenti di listing produk dan tidak ada usaha lain setelahnya. Sayang banget kan?

Dengan adanya promosi, pembeli akan lebih tertarik untuk membeli produk yang kamu tawarkan. Tidak menutup kemungkinan pembeli juga bisa langsung membeli produkmu dengan jumlah yang banyak. Jadi, jangan lewatkan kesempatan emas ini ya! 

12. Tidak Aktif Mengelola Ulasan Produk

Ulasan dalam sebuah produk sangat mempengaruhi minat beli. Apabila pembeli sudah tertarik dengan produk yang dijual dari segi foto dan deskripsi produk, namun bisa saja mereka langsung membatalkan niat beli mereka setelah melihat ulasan produknya. Hal ini bisa terjadi apabila banyak ulasan yang kurang baik terhadap produk yang dijual.

Untuk itu, kelola ulasan produkmu secara aktif, beri tanggapan terhadap ulasan yang kurang memuaskan dengan mengkonfirmasi masalah/kendala apa yang pembeli alami pada produkmu sehingga mereka memberi ulasan yang kurang baik. Setelah itu, beri mereka opsi lain seperti retur/tukar produk baru yang lebih bagus agar mereka bisa memberikan ulasan ulang yang lebih baik pada produkmu. 

13. Memarahi Pelanggan

Kunci untuk menghadapi pelanggan yang tidak puas atau pun marah adalah tetap tenang dan jangan terpancing emosi. Terlepas dari kata-kata mereka yang kurang enak untuk dibaca, namun mereka tetaplah pelanggan yang harus kita layani dengan baik.

Jika ada pelanggan yang membuatmu kesal, memarahi mereka hanya akan membuat situasi semakin buruk, cobalah untuk tetap bersikap tenang. Tarik nafas panjang perlahan. dengarkan keluhan mereka, tunjukan simpati, tanggapi dan berikan solusi terbaik untuk pelangganmu. Setelah itu selesai, lakukan hal-hal yang dapat membuatmu kembali tenang, dan membuat emosimu hilang perlahan. 

14. Menganggap Pembeli Membaca dan Memahami Deskripsi Produk

Ketika membuat listing product, seorang penjual biasanya berusaha untuk memberikan info sejelas mungkin. Namun, tanpa mereka sadari, kadang informasi yang mereka tuliskan di deskripsi produk terlalu panjang dan sulit untuk dipahami. Padahal, tidak semua pembeli bisa sepenuhnya memahami apa yang mereka baca.

Untuk menghindari hal itu, kamu bisa memvisualisasikan deskripsi produkmu dengan sebuah gambar, atau dengan menuliskan unique selling point dari produk yang dijual dalam bentuk poin dan penjabaran yang tidak terlalu panjang, namun tetap jelas dan menarik untuk dibaca. Jangan lupakan teknik copywriting untuk menarik pembeli bertransaksi di tokomu ya!

15. Mengalami Masalah Operasional dan Tidak Menghubungi Pusat Dukungan Lazada

Sebagai platform transaksi jual beli berbasis digital, adakalanya Lazada mengalami sebuah bug atau masalah operasional pada platformnya yang terkadang berdampak negatif khususnya pada penjual seperti bug, lag, ataupun error. Banyak seller yang langsung menyerah terhadap masalah tersebut dan memilih untuk diam saja, padahal sebenarnya hal ini bukan masalah besar loh!

Kamu bisa menghubungi pihak Lazada melalui layanan live chat yang tersedia di halaman pusat dukungan Lazada pada jam operasional kantor (Senin-Minggu pada pukul 09.00-22.00 WIB) untuk meminta bantuan dalam mengatasi masalah operasional yang dialami. Mudah kan?

16. Tidak Memaksimalkan Fitur-Fitur lazada

Seperti yang sudah disebutkan pada poin diatas, Lazada sebagai platform yang mewadahi transaksi jual beli, turut serta dalam memudahkan penjual dan pembeli di platformnya agar bisa sukses melakukan transaksi. Bentuk dukungan yang diberikan oleh Lazada dapat berupa bantuan promosi, kampanye, atau fitur-fitur yang sangat bermanfaat, seperti Inventory, Pengaturan Pemesanan, Laporan dan Analisa Real-time, dan Push Notification.

Fitur-fitur tersebut dibuat tentunya bukan untuk cuma-cuma. Yang pasti, banyak sekali manfaat yang dihasilkan oleh fitur tersebut khususnya bagi para seller. Mereka dapat melakukan perbaikan deskripsi produk, melakukan update status pemesanan, melihat performa penjualan, dan juga mendapatkan notifikasi untuk setiap pesanan baru loh! Jika kamu ingin lancar berjualan dan mengembangkan toko di Lazada, maksimalkan penggunaan fitur-fitur tersebut ya!


Itulah 16 kesalahan pebisnis saat berjualan di Lazada. Ternyata, banyak juga hal sepele yang bisa berdampak pada kelancaran penjualan ya? Maka dari itu, usahakan untuk menghindari kesalahan-kesalahan di atas ya!

Kamu mau gara-gara kesalahan sepele, penjualanmu jadi terhambat? Ngga kan? Nah, coba untuk terus melakukan optimasi pada tokomu ya! Berikan usaha terbaikmu untuk menghasilkan hasil yang memuaskan.

Gimana nih? Sudah siap jadi pebisnis yang sukses? Atau masih ingin belajar lebih banyak hal seputar bisnis?  Ikuti terus update artikel-artikel kami untuk mendapat insight bisnis yang bermanfaat ya!

admin marketplace komtim
Iga Kurnia Putri

Iga adalah anggota internship di team creative Komerce. Melalui kegiatan internshipnya, Iga ingin mengembangkan skillnya dalam dunia content writing dan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru di Komerce.

Tinggalkan komentar