Apa Itu Flywheel Marketing Dan Penerapannya Di Dalam Bisnis

komerce.id – Apa itu flywheel marketing? Belum lama ini istilah tersebut sedang naik daun. Kamu mungkin pernah mendengar sales funnel? Banyak yang beranggapan bahwa flywheel marketing adalah penerus bahkan pengganti dari sales funnel. Namun apakah itu benar?

Sebelumnya masih ingatkah dengan sales funnel? Dahulu sales funnel mempunyai peran besar dalam kepentingan bisnis, terutama fungsi penerapannya. Tetapi kali ini kamu bukan diajak untuk mengenali sales funnel, melainkan pengertian flywheel marketing dan cara penerapannya pada bisnismu.

Saat ini banyak pelaku bisnis di Indonesia yang asyik membicarakan soal strategi pemasaran satu ini. Daripada tidak menjawab rasa penasaran kamu, yuk intip jawabannya di artikel berikut ini!

Baca juga: Pengertian, Cara Membuat dan Contoh Brand Positioning

Apa Itu Flywheel Marketing?

apa itu flywheel marketing
apa itu flywheel marketing

Dilansir dari beberapa sumber terpercaya, praktik flywheel marketing sebenarnya sudah dikenal lama dalam dunia bisnis. Namun istilah flywheel marketing baru muncul pada tahun 2018 silam.

Marketing flywheel adalah sebuah model dari strategi marketing yang fokusnya untuk pengalaman pelanggan. Dengan menggunakan strategi ini juga bisa untuk menunjukan suatu bisnis akan mampu berkembang dengan pesat apabila selalu mengedepankan kepuasan para pelanggannya, bukan hanya sebagai target penjualan saja.

Sekitar tiga tahun yang lalu, istilah flywheel marketing pertama kali dikenalkan oleh CEO Hubspot, Brian Halligan. Namun sebenarnya konsep flywheel marketing sudah lama dikenalkan oleh pembuat Amazon, Jeff Bezos.

Kalau kamu mencari ‘flywheel Jeff Bezos’ pada Google, kamu akan menjumpai gambar seperti di bawah ini:

amazon flywheel
amazon flywheel

Gambar tersebut adalah coretan tentang konsep flywheel yang dibuat oleh Jeff Bezos. Pada dasarnya, Jeff Bezos ingin menghadirkan pengalaman berbelanja yang menjanjikan kenyamanan bagi seluruh pengguna Amazon.

Baca juga: 7 Tips Branding Produk Makanan Agar Dikenal Banyak Orang

Bagaimana Konsep Flywheel Marketing?

Menurut Jeff Bezos, flywheel yang sukses diterapkan akan menjangkau lebih banyak pelanggan. Semakin banyak pengguna yang menggunakan dan melakukan pembelian di Amazon, maka kesempatan itu akan mendatangkan lebih banyak penjual.

Kamu pun tidak perlu mengeluarkan banyak biaya akuisisi. Ditambah lagi, semakin banyak penjual yang menawarkan beragam produk dengan harga yang juga bervariasi. Keuntungannya bagi pengguna, mereka memiliki lebih banyak pilihan tawaran produk.

Sehingga mereka cenderung akan lebih memilih menggunakan Amazon ketimbang marketplace lainnya. Siklus tersebut akan terus berputar seperti roda, karena itu namanya Flywheel. Di sisi lain Amazon berupaya menekankan biaya akuisisi pelanggan selagi siklus berulang.

Dari penggambaran di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa konsep flywheel marketing yang dibuat Jeff Bezos dapat diartikan sebagai suatu metode dan strategi marketing yang menomorsatukan pengalaman berbelanja yang bisa memberikan kepuasan maksimal.

Perbedaan Flywheel Marketing dan Funnel Marketing

Kalau dilihat dari gambar di bawah ini, kamu bisa menyadari perbedaan antara kedua strategi pemasaran tersebut.

perbedaan flywheel marketing dan funnel marketing
perbedaan flywheel marketing dan funnel marketing

Funnel marketing

Seperti yang disebutkan pada pembahasan apa itu flywheel marketing di atas, banyak yang menilai bahwa funnel adalah pendahulu dari flywheel. Funnel diakui dan terbukti menjadi kunci kesuksesan marketing dalam bisnis.

Berdasarkan gambar di atas, funnel marketing digambarkan seperti sebuah corong. Sesuai dengan namanya, corong tersebut menggambarkan susunan yang urut mulai dari marketing, lalu berubah menjadi penjualan dan berujung pada mendapatkan pelanggan.

Yang membuat funnel berbeda dari flywheel adalah adanya prioritas konsumen sebagai output. Menurut TrustRadius, itu justru salah satu kekurangan yang membuat funnel marketing tidak sama dengan flywheel marketing.

Dalam funnel, konsumen yang telah melakukan transaksi tidak lagi berperan penting setelah keluar dari funnel. Sedangkan pada flywheel marketing, konsumen adalah input yang mana memegang peranan penting pada pusat strategi marketing.

Flywheel marketing

Berbeda dengan funnel marketing, siklus pada flywheel marketing bisa dimulai dari titik manapun. Upaya untuk mendapatkan pelanggan atau konsumen umumnya dimulai dengan menerapkan strategi pemasaran.

Baru muncul peluang untuk mendapatkan penjualan. Semakin banyak penjual yang berhasil didapat, itu akan meningkatkan pelayanan sehingga akan mengundang lebih banyak pelanggan. 

Strategi pemasaran diberlakukan kembali pada seluruh pelanggan yang puas menggunakan layanan, serta pada pelanggan baru dan siklus ini terus berulang tanpa henti. Pada flywheel marketing, konsumen bagaikan sumber energi roda market.

Konsumen memiliki peran penting untuk menggerakkan roda pertumbuhan agar bisnis berkembang. Flywheel marketing dapat mencapai tujuan bisnis untuk meningkatkan layanan agar kepuasan pelanggan.

Itulah yang membuat banyak pelaku bisnis menggunakan flywheel marketing ketimbang funnel marketing.

Tetapi disini tidak ada pemenang. Kedua model pemasaran tersebut mempunyai keunikan dan keunggulannya tersendiri. Dari konsepnya saja sudah berbeda, jadi flywheel marketing dan funnel marketing tidak bisa dipukul rata.

Jadi bisa disimpulkan bahwa strategi marketing flywheel jauh lebih efektif untuk menjaga siklus jual beli dibandingkan model funnel marketing.

Baca juga: Perbedaan Brand dan Merek

Lebih Bagus Flywheel Marketing atau Funnel Marketing?

Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih optimal, kenapa tidak coba menerapkan flywheel marketing dan funnel marketing pada bisnis yang kamu jalankan? Lihat sendiri jenis apa yang paling cocok dengan bisnismu.

Dengan catatan kamu mempunyai sumber daya dan kapabilitas untuk melakukannya dan yang paling penting jangan lakukan kedua strategi marketing tersebut secara bersamaan.

Pilih salah satu yang paling sesuai dengan tujuan bisnis kamu. Misalnya kamu ingin mendapatkan penjualan sebanyak-banyak, maka funnel marketing adalah pilihan yang perlu diprioritaskan.

Bagaimana jika tujuannya untuk memberikan pelayanan berbelanja terbaik yang mencakup produk dan pelayanan berkualitas, maka kamu pasti sudah tahu jawabannya. Ya, pilihlah flywheel marketing sebagai pilihan utamanya.

Cara Menerapkan Flywheel Marketing Pada Bisnis

cara menerapkan flywheel marketing
cara menerapkan flywheel marketing

Flywheel dapat mengundang lebih banyak lead serta mendatangkan keuntungan. Tertarik untuk mencoba strategi flywheel marketing pada bisnis kamu?

Pastikan kenali tahapan-tahapannya dahulu, total ada 3 tahapan yang perlu dilalui, di antaranya attract alias ketertarikan, engage alias membangun interaksi, dan delight alias bahagia. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

1. Attract

Pertama-tama, kamu perlu membangun attract. Apa itu attract? Pada dasarnya attract adalah ketertarikan atau strategi untuk menarik pelanggan. Coba perhatikan Amazon, mereka menarik pelanggan dengan cara menawarkan pengalaman berbelanja yang mengesankan.

Strategi ini juga diterapkan pada marketplace lain, misalnya marketplace yang ada di Indonesia. Seperti Lazada, Tokopedia, Shopee dan lain-lain. Ketiga marketplace tersebut dikenal tidak tanggung-tanggung dalam memberikan diskon, voucher gratis ongkir dan lainnya.

Siapa yang tidak mau kalau diberikan voucher-voucher gratis? Tak heran kalau konsumen marketplace akan setia bila terus diuntungkan. Namun bagaimana sumber daya bisnis kamu terbatasnya kalau harus memberikan diskon besar-besaran? Tenang masih banyak strategi pemasaran yang bisa digunakan untuk menarik pelanggan, tidak harus membakar uang banyak.

2. Engage

Langkah berikutnya dengan fokus menerapkan strategi flywheel pada bisnis yang dijalankan, penerapan strategi flywheel dilakukan melalui jalinan interaksi dengan pelanggan.

Membangun hubungan baik dengan para pelanggan tidak sulit, kamu bisa mengirimkan newsletter, atau memberikan potongan harga pada pembelian ketiga dan masih banyak lagi caranya.

3. Delight

Usai melewati tahap kedua, tahap berikutnya dilanjut dengan tahap delight. Intinya, tahap ini bertujuan untuk menghadirkan kenyamanan berbelanja agar pelanggan semakin senang mendatangi bisnis kamu.

Biasanya pelanggan yang puas akan menyarankan teman atau orang terdekatnya untuk menggunakan layanan kamu, kamu bisa mendorong peluang tersebut dengan mengadakan program yang membuat mereka mengajak orang terdekat untuk berbelanja di tempat kamu.

Berikan hadiah bila pelanggan tersebut berhasil mengundang orang terdekatnya. Jangan lupakan juga pelanggan setia kamu, siapkan hadiah menarik untuk pelanggan yang sering berbelanja di tempatmu.

Jaga agar siklus ini tetap bertahan dalam jangka waktu lama sampai kamu berhasil menurunkan biaya akuisisi, idealnya biaya akuisisi turun sampai mencapai angka nol.

Baca juga: 8 Tahapan Proses Pengembangan Produk Baru (New Product Development)

Kelebihan dan Kekurangan Flywheel Marketing

kelebihan dan kekurangan flywheel marketing
kelebihan dan kekurangan flywheel marketing

Jika dilihat dari banyak sumber lain yang membahas tentang apa itu flywheel marketing, hampir sebagian besar mengatakan bahwa flywheel marketing sangat unggul tanpa menjelaskan kekurangannya.

Nyatanya dalam praktik di dunia bisnis, ada kemungkinan terjadi penyelewengan praktik. Berikut penjelasannya lengkapnya:

Kelebihan

Dilihat dari sisi positifnya, flywheel marketing sangat cocok diterapkan pada banyak jenis bisnis. Terlebih dengan kemajuan di dunia bisnis saat ini.

Kekurangan

Dalam penerapannya, flywheel marketing mungkin tidak semulus teori. Coba perhatikan ilustrasi contoh fiktif berikut, dimana terjadi penyelewengan penyelenggaraan flywheel marketing. Berikut contohnya:

Sebuah perusahaan mempunyai program yang serupa dengan flywheel marketing. Tujuan utamanya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Namun kenyataannya, beberapa karyawan justru bersifat memaksa saat menjual produk tanpa berpikir atau bertanya:

  • Apa daya tarik produk ini? Mengapa banyak pelanggan yang menyukai produk ini?
  • Apa produk yang paling disukai pelanggan?
  • Apa produk yang paling tidak disukai pelanggan?
  • Mengapa produk tersebut kurang diminati pelanggan?
  • Bagaimana agar produk yang tidak diminati berubah menjadi diminati?
  • Dan lain sebagainya.

Selain itu, rekomendasi produk dari bawahan terkadang tidak ditindaklanjuti oleh atasan. Padahal produk tersebut tergolong sebagai produk yang berpeluang sukses di pasar, mengingat mereka terbiasa bekerjasama langsung dengan konsumen.


Dari pengertian apa itu flywheel marketing dan cara penerapannya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kunci kesuksesan strategi marketing ini terletak pada konsisten serta kematangan perencanaannya. Flywheel marketing menjanjikan output luar bisa jika diterapkan dengan baik.

Lagi-lagi perlu dipastikan apakah sumber daya yang kamu miliki cukup atau tidak untuk menjalankan flywheel marketing. Tidak perlu memaksakan diri jika sumber daya tidak memenuhi, kamu bisa mencoba strategi pemasaran lainnya.

Tidak perlu takut gagal, karena sumber daya yang telah kamu korbankan pasti akan berbalik dalam bentuk hasil yang memuaskan.

Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Tinggalkan komentar