9 Cara Foto Produk dengan Smartphone Agar Hasil Maksimal

Cara Foto Produk dengan Smartphone – Hampir sebagian besar tampilan visual di media sosial bisnis online terlihat sangat menarik dan rapi. Hal ini tentu saja dipengaruhi kualitas foto yang baik dan pengaturan yang tepat. Anda tidak perlu khawatir karena melakukan foto produkhanya dengan smartphone saja.

Banyak yang mengira jika hasil foto di tampilan feed media sosial diambil dari kamera berkualitas. Anda mungkin berpikir demikian juga bukan? Ketika masih belum mampu membeli kamera, sebenarnya Anda bisa memaksimalkan penggunaan smartphone.

Jika kualitas kamera smartphone belum memadai, kamu bisa melatih skill fotografi terlebih dahulu dan menyiapkan aplikasi editing foto. Jika Anda melakukannya dengan sungguh-sungguh dan tekun, maka tidak menutup kemungkinan hasil foto dari kamera juga tidak kalah estetik.

9 Tips Membuat Foto Produk Profesional dengan Smartphone

cara foto produk dengan smartphone
sumber line

Keterbatasan alat atau media, saat ini bukan menjadi alasan untuk mengembangkan kreativitas. Terlebih lagi pada dunia fotografi, Anda bisa menghasilkan foto berkualitas tinggi jika melakukan pemotretan dengan tepat. Berikut cara-caranya:

1. Menyiapkan smartphone

Hal pertama yang tentu saja harus Anda siapkan adalah smartphone. Anda tidak perlu memakai smartphone yang mahal, tetapi gunakan saja apa yang sudah dimiliki. Kualitas foto yang baik tidak hanya ditentukan dari resolusi kamera smartphone, tetapi juga cara pengambilan dan angle.

2. Siapkan background/ latar belakang foto

Sebelum memulai pemotretan produk melalui smartphone, Anda juga perlu menyiapkan background layaknya studio foto professional. Untuk produk yang berukuran kecil, Anda bisa memanfaatkan kardus bekas dan dilapisi dengan kain atau kertas HVS putih.

Pencahayaan studio mini bisa menggunakan lampu LED putih atau lampu belajar yang biasa Anda gunakan. Jika produk Anda berukuran besar, maka bisa memanfaatkan pojokan rumah atau samping rumah dengan penambahan background kain warna netral.

Khusus untuk foto produk yang telah memiliki kemasan, sebaiknya gunakan saja pencahayaan dari sinar matahari langsung. Sebab, jika Anda menggunakan lampu LED, maka hasil foto tidak akan maksimal.

3. Menggunakan model sesuai spesifikasi produk

Foto produk lewat smartphone tidak harus dibuat seperti studio mini saja, tetapi Anda juga bisa menggunakan model. Biasanya cara ini digunakan untuk produk fashion, kosmetik dan sejenisnya. Mengapa?

Jika menggunakan model, pembeli akan lebih percaya dan mempunyai gambaran visual saat produk dipakai. Jika tanpa model, konsumen hanya bisa membayangkan dan merasa tidak percaya diri untuk memakai produk Anda. .

Model yang dipilih tidak harus model professional dengan bayaran tinggi. Anda bisa meminta bantuan kepada teman atau saudara dekat, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebih.

4. Posisi pengambilan gambar dari berbagai sudut

Cara foto produk bermodal smartphone harus memperhatikan posisi pengambilan foto (angle). Ketika memotret produk, usahakan ada banyak angle foto yang diambil. Ketika produk diunggah di web atau toko online Anda, maka pembeli bisa melihat produk dari berbagai sudut.

Semakin banyak angle yang ditampilkan, maka konsumen akan semakin tertarik karena beranggapan jika produk Anda terlihat bagus di semua posisi. Beberapa jenis produk ada yang membutuhkan foto detail dari produk dan ada pula yang tidak perlu. Jadi, sesuaikan saja ya.

5. Pencahayaan harus cukup

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan saat Anda memotret produk menggunakan smartphone adalah pencahayaan yang cukup. Cahaya sebagai penentu hasil foto yang diambil. Sebab, beberapa kamera smartphone tidak memiliki sensivitas yang cukup seperti kamera DSLR.

Cahaya yang paling bagus untuk hasil foto maksimal sebenarnya berasal dari cahaya matahari langsung. Anda tidak perlu berpanas-panasan, tetapi bisa melakukannya di dekat jendela atau pintu rumah.

Untuk pengambilan kamera di dekat jendela, letakkan objek di bagian tepi dan ambil beberapa foto dari berbagai sudut. Usahakan juga aktivitas pemotretan di bawah sinar matahari antara pukul 8 – 9 pagi dan 5 – 5 sore.

Jangan mengambil foto saat cahaya matahari berada di posisi tinggi (tengah hari) karena cahaya yang dihasilkan terlalu tajam dan membuat foto produk Anda menjadi kurang bagus. Jika tidak bisa menggunakan cahaya matahari langsung, Anda bisa mencari ruangan yang paling terang.

Ketika hasil foto dalam ruangan tidak maksimal, Anda dapat menambahkan pencahayaan dri lampu. Arahkan pencahayaan secara tepat, sehingga komposisi foto terlihat alami dan nyaman dilihat.

Baca juga: Aplikasi Edit Foto Terbaik Untuk Foto Produk

6. Hindari Zoom

Seringkali banyak orang yang melakukan zoom saat memotret sesuatu. Namun, tindakan ini perlu dihindari saat Anda mengambil foto produk memakai smartphone. Fitur kamera smartphone pada dasarnya memperkecil objek, sehingga jika ingin memotret pastikan jaraknya sudah cukup.

Ketika menggunakan fitur zoom, maka objek produk Anda akan memenuhi frame smartphone. Secara otomatis, resolusi gambar akan diperkecil dan menurun. Hasil akhirnya, gambar produk Anda menjadi tidak tajam dan cenderung nge-blur.

7. Smartphone Dipegang Erat

Salah satu resiko pengambilan foro produk menggunakan smartphone adalah guncangan atau pergeseran. Hal ini disebabkan ketika Anda memegang smartphone, maka kamera tidak akan stabil. Agar tidak terjadi demikian, Anda perlu memegang hp seerat mungkin.

Usahakan tangan Anda tetap rileks dan tenang. Jika merasa kualitas foto tetap kurang maksimal, letakkan smartphone di tembok/pohon sebagai sandaran. Selain itu, bisa juga memanfaatkan holder atau tripod khusus hp.

8. Pengeditan foto secukupnya

Menghasilkan foto produk yang bagus tidak hanya mengandalkan ketepatan pengambilan gambar. Jika diperlukan, Anda bisa memanfaatkan berbagai macam aplikasi editing foto. Namun, aktivitas ini harus dilakukan sewajarnya saja.

Pengeditan yang terlalu banyak justru dapat menampilkan foto yang tidak natural dan berkesan dibuat-buat. Ketika mengedit, Anda bisa mengubah pencahayaan, kontras hingga penambahan efek-efek tertentu.

Pengeditan yang berlebihan hingga memberikan tampilan produk yang jauh berbeda bisa membuat konsumen Anda kecewa. Mereka akan berpikir jika produk yang diterima memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan foto di lapak jualan Anda.

9. Penambahan watermark

Cara foto produk bermodal smartphone yang sering dilupakaan para penjual adalah penambahan watermark. Setelah foto siap diunggah, Anda harus menambahkan watermark terlebih dahulu.

Fungsi dari watermark ini adalah sebagai tanda kepemilikan produk, sehingga tidak mudah disalahgunakan oleh orang lain. Foto tanpa watermark biasanya akan digunakan oelh penjual lain atau untuk kepentingan tertentu yang bisa saja merugikan Anda.

Penambahan watermark bisa ditempelkan di bagian mana saja. Namun, sebaiknya gunakan watermark ini tepat di tengah foto. Jika diletakkan di samping kanan, kiri, atas atau bawah, masih ada kemungkinan orang lain lebih mudah memotongnya.

Baca juga: 5 Tips Memilih Warna Logo Brand Bisnis yang Tepat


9 cara foto produk bermodal smartphone di atas bisa menjadi gambaran untuk Anda terapkan sendiri agar mendapatkan hasil gambar terbaik. Anda bisa menerapkan semua cara atau sebagian saja sesuai keinginan. Jika merasa kurang mampu, Anda bisa belajar perlahan-lahan setiap hari.

Seni fotografi tidak bisa dilakukan secara asal. Kemampuan ini perlu diasah dan dilatih dengan tekun. Memotret produk untuk jualan juga diperlukan cara tertentu, khususnya alat/ perangkat yang masih terbatas. Smartphone sudah bisa menjadi andalan asalkan Anda memahami cara-caranya.

Nanda

Nanda adalah content specialist di Komerce. Nanda ingin terus berbagi pengalamannya melalui artikel-artikelnya di blog Komerce. Memastikan Anda mendapatkan pengalaman-pengalaman baru tentang dunia customer service dan e-commerce.

Tinggalkan komentar