5 Ciri Bisnis Siap Scale Up dan Alasan Bisnis Harus Scale Up

komerce.id – Buat kamu yang calon pebisnis atau bahkan mungkin sudah terjun ke dunia bisnis sejak lama, sudahkah kamu tahu apa itu scale up? Meski sekilas terdengar sama antara start-up dan scale up, tapi makna keduanya sangat jauh berbeda lho.

Semua bisnis yang sudah scale up, dulunya pasti adalah start-up atau bahkan bisnis biasa. Tapi, tidak semua bisnis atau start-up bisa menjadi scale up, meskipun stereotip yang berkembang saat ini adalah semua start-up akan besar dan berkembang suatu saat nanti. Tapi nyatanya tidak demikian lho.

Ada juga start-up yang terus menjadi start-up dan bahkan gulung tikar. Nah, kira-kira bisnis yang sedang kamu jalankan saat ini bisa menjadi scale up atau tetap di posisi yang sama? Lalu kenapa sebuah bisnis harus scale up? Berikut jawabannya.

Baca juga: 16 Cara Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Dalam Bisnis dan Usaha

Pengertian Scale Up dan Perbedaanya dengan Start-up

arti scale up adalah
Sumber gambar: pexels.com

Supaya kamu lebih gampang memahami berbagai penjelasan di bawah ini, pertama mari definisikan dulu tentang istilah scale up yang sepertinya masih cukup asing untuk kebanyakan orang terutama dari kalangan non pebisnis / pengusaha.

Jadi secara sederhana, arti scale up dalam dunia bisnis adalah sebagai sebuah fase pertumbuhan dari suatu bisnis ketika bisnis tersebut telah melewati berbagai hal (termasuk jatuh dan bangkit kembali serta memiliki beberapa pencapaian) yang pada akhirnya di titik ini siap untuk menuju titik berikutnya.

Kalau istilah start-up, mengacu pada suatu bisnis / perusahaan yang dari awal sudah berjiwa inovatif (atau yang memanfaatkan teknologi baru) untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis. Start-up ini beda lagi dengan UMKM.

Kalau UMKM biasanya menerapkan metode klasik atau yang sudah ada. Sedangkan start-up cenderung menciptakan cara dan model / metode bisnis sendiri. Jadi, perusahaan start-up tidak menerapkan cara-cara tradisional.

Nah, inilah tantangan dari start-up, yaitu menentukan model bisnis sendiri. Ketika sebuah start-up telah berhasil menstabilkan perusahaannya, dan bisa terus tumbuh serta berkembang dalam jangka pendek atau prosesnya cepat, maka bisnis ini bisa menjadi scale up.

Baca juga: 12 Aplikasi Pembukuan Usaha Terbaik dan Gratis

Alasan Bisnis Perlu Scale Up

alasan bisnis atau perusahaan perlu scale up
Sumber gambar: pexels.com

Pertanyaan yang paling sering muncul setelah memahami apa itu scale up adalah kenapa sebuah bisnis harus melakukannya? Jawaban singkatnya adalah bisnis kamu akan mati, bisa dalam jangka dekat atau panjang tapi pasti akan terjadi.

Misalnya kamu memulai sebuah bisnis skala kecil / mikro, lalu setelah beberapa waktu dan berbagai usaha yang sudah kamu lakukan, beserta modal-modal yang sudah kamu keluarkan, bisnis tersebut akhirnya ada di titik yang bisa membuat kamu puas. Mungkin karena angka penjualan yang sesuai target.

Kondisi tersebut bertahan hingga beberapa waktu dan kamu jadi mengira bahwa kondisi ini bisa bertahan dalam jangka panjang, sehingga kamu tidak ada usaha lagi untuk mengembangkannya. Kondisi inilah yang akan menjadi titik jatuhnya bisnis kamu.

Jadi saat seorang pebisnis mudah puas, dan akhirnya berhenti berusaha lebih, maka bisnis tersebut tidak akan tumbuh lagi apalagi berkembang. Bisnis seperti ini biasa disebut bisnis / perusahaan bonsai.

Saat ini, mungkin dalam hitungan bulan atau tahun, bisnis kamu mungkin terlihat cukup atau bahkan sangat menjanjikan.

Tapi seiring perkembangan teknologi, perusahaan zaman, tren pasar yang terus berganti, dan jumlah pesaing yang selalu bertambah, akan membuat bisnis kamu yang diam ditempat menjadi semakin tenggelam.

Pada akhirnya, bisnis tersebut akan benar-benar mati. Bisnis kamu akan tergeser oleh bisnis-bisnis lain yang sejenis tapi sudah lebih dulu berkembang dan tumbuh sehingga pangsa pasar kamu akan diambil oleh mereka.

Hal yang sama juga terjadi pada bisnis start-up. Kalau berdasarkan definisi dari start-up tadi, bisa disimpulkan bahwa model bisnis start-up pada dasarnya belum teruji. Jadi kalau pemilik start-up enggan untuk terus berkembang dan berubah menjadi scale up, maka umur bisnis tersebut tidak bisa panjang.

Baca juga: 15 Cara Meningkatkan Kualitas Pelayanan dalam Bisnis Secara Efektif

Ciri-ciri Suatu Bisnis / Perusahaan Sudah Siap Scale Up

ciri-ciri suatu bisnis sudah siap scale up
Sumber gambar: pexels.com

Inilah beberapa tanda suatu bisnis sudah siap untuk berada di fase baru yang akan membuatnya menjadi bisnis yang lebih besar lagi dalam istilah yang disebut scale up:

1. Repeat Order

Pembelian berulang dari konsumen yang sama adalah salah satu bentuk loyalitas konsumen terhadap suatu produk / merek tertentu, dan hal ini berarti salah satu tanda bahwa angka penjualan perusahaan tersebut bisa stabil dalam kurun waktu tertentu.

2. Angka Penjualan Stabil

Indikator paling mudah lainnya dari bisnis siap scale up adalah saat angka penjualan per bulan (atau jangka waktu tertentu yang sudah ditentukan) cenderung stabil atau bahkan terus meningkat karena repeat order tadi.

Jadi ketika target penjualan dalam kurun waktu tertentu selalu terpenuhi, manajemen keuangannya bagus (tidak ada kerugian), cashflow lancar, dan berbagai kebutuhan bisnis bisa terpenuhi, maka bisnis tersebut siap untuk menjadi lebih besar.

3. Metode / Sistem Bisnis Terbukti Berhasil

Misalnya kamu memulai start-up dengan metode bisnis baru bernama X. Beberapa waktu awal ketika bisnis kamu baru berjalan, kamu sedang mengambil resiko untuk berhasil atau rugi karena metode bisnis tersebut belum pernah teruji sebelumnya, dan kamu menjadi yang pertama.

Jika metode X gagal, tentu kamu harus memutar otak dan mencari metode lain misalnya A. Pada metode A ini kamu juga sedang mengambil resiko gagal atau berhasil.

Nah, jika suatu saat kamu sudah ada di titik tanpa resiko karena metode / sistem bisnis kamu sudah terbukti berhasil dan stabil, maka inilah titik awal bisnis kamu siap scale up.

4. Memiliki Tenaga Ahli

Saat awal berdiri, biasanya sebuah bisnis akan minim SDM karena kamu menekan pengeluaran dan ingin memaksimalkan pemasukan.

Bahkan tak jarang beberapa bulan pertama sebuah bisnis tidak dapat laba sama sekali. Karena sedikit SDM, kamu mungkin jadi menangani berbagai hal seorang diri atau dibantu dengan anggota keluarga satu rumah.

Kalau suatu saat kamu sudah bisa mempekerjakan beberapa tenaga ahli, maka inilah salah satu tanda bahwa bisnis kamu sudah siap untuk scale up.

5. Tolak Pesanan

Faktor tolak pesanan yang dimaksud di sini adalah ketika jumlah pesanan kamu membludak saking larisnya produk kamu, sampai-sampai kamu kehabisan bahan baku misal, atau kekurangan SDM, maka bersamaan dengan naiknya kapasitas produksi, bisnis kamu sudah siap untuk scale up.


Kesimpulan dari seluruh penjelasan di atas adalah scale up sangat penting untuk bisnis, apapun bidangnya, agar bisnis tersebut bisa bertahan lama di pasaran dan tidak mudah tenggelam di tengah banyaknya persaingan.

Tapi untuk ada di titik siap scale up yang lima tandanya sudah disebutkan di atas memang tidak gampang. Pastinya kamu butuh banyak usaha, modal uang dan tenaga, tekad pantang menyerah, strategi bisnis yang matang, manajemen keuangan yang bagus, dan berbagai hal lainnya.

Tapi jika saat ini bisnis kamu sudah memiliki lima tanda di atas, maka kamu harus bersiap untuk membuatnya lebih besar dan berkembang dengan lebih dulu menyiapkan modal, SDM, sistem bisnis yang lebih baik, dan lainnya.

Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Tinggalkan komentar