Apa itu Aggregator? Pengertian, Jenis & Fungsi bagi Bisnis

komerce.id – Istilah aggregator mungkin masih asing di telingamu, kata ini jarang terdengar dalam perbincangan masyarakat karena definisinya disesuaikan dengan objek. Aggregator adalah istilah yang akan mendukung pengguna jasa atau usaha lain.

Secara umum, definisi aggregator adalah penggabung atau pengumpul. Maka dari itu, tidak heran jika aggregator terdiri dari banyak jenis sesuai objek.

Model bisnis aggregator cukup familiar di Indonesia dan banyak membantu aneka industri, terutama bisnis digital seperti pengiriman. Kamu bisa membaca pengertian aggregator beserta fungsi dan jenis-jenisnya pada artikel di bawah ini.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Bullwhip Effect

Apa Itu Aggregator?

Apa Itu Aggregator?
Pengertian Aggregator, sumber gambar: pexels.com

Mengurus bisnis bukanlah hal yang mudah, diperlukan sejumlah aspek agar bisnis berjalan lancar. Maka dari itu, harus ada banyak pihak yang bertanggung jawab agar kelangsungan bisnis terjamin. Untuk mendukung bisnis, biasanya seorang pebisnis akan menggunakan aggregator.

Aggregator adalah pengepul yang mengumpulkan berbagai pihak, konten, ataupun sistem yang digunakan untuk mendukung bisnis yang berguna bagi jasa mereka. Maka dari itu, perusahaan aggregator merupakan pihak penyedia jasa yang biasa disewa beberapa bisnis yang membutuhkannya.

Sistem aggregator menjadi sistem yang menguntungkan karena memudahkan seseorang dalam mengelola bisnisnya. Aggregator ini akan mencoba mengumpulkan informasi, menyaring, dan membandingkan layanan untuk kemudian disajikan sesuai karakteristik penggunanya.

Baca juga: Proses Inbound, Outbound dan Storage dalam Gudang

Fungsi Aggregator bagi Bisnis

Fungsi Aggregator Bagi Bisnis
Fungsi Aggregator Bagi Bisnis, sumber gambar: pexels.com

Aggregator adalah platform atau sistem yang mampu memudahkan pebisnis dalam menjalankan usahanya. Menawarkan berbagai fungsi, seperti:

1. Mempermudah Pengelolaan Bisnis

Fungsi yang pertama adalah membantu proses pengelolaan bisnis. Sebagai pemilik usaha, kamu wajib mengelola dan mengurus banyak hal untuk memastikan keberlangsungan bisnis. Maka dari itu, banyak pebisnis yang menggunakan jasa aggregator untuk mengurus hal lain secara efisien agar lebih menghemat waktu dan tenaga.

2. Memperluas Pasar

Saat ini, sudah masuk ke eranya digital. Segala hal, termasuk urusan bisnis menjadi lebih mudah dengan bantuan internet dan teknologi canggih. Jasa aggregator ini bisa memperluas jangkauan pasar.

Hal ini bisa terjadi karena jasa aggregator menghubungkan pemilik bisnis online ke pihak lain. Dari sini, tentu pebisnis bisa memanfaatkan peluang untuk menambah relasi sekaligus mempromosikan bisnis online agar menjangkau lebih banyak pelanggan.

3. Meningkatkan Penjualan

Jasa aggregator ini akan meningkatkan penjualan kamu secara tidak langsung. Pasalnya, kamu akan terhubung dengan pebisnis lainnya atau klien. Selain itu, penjualan kamu juga akan lebih produktif dengan bantuan teknologi canggih.

Baca juga: Contoh Customer Persona

Jenis-jenis Bisnis Aggregator

Jenis-jenis Bisnis Aggregator
Jenis-jenis Bisnis Aggregator, sumber gambar: pexels.com

Jasa aggregator ternyata memiliki banyak sekali jenis, sehingga kamu bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan. Beberapa jenis bisnis aggregator adalah sebagai berikut:

1. Payment Aggregator

Jenis yang pertama adalah payment aggregator. Layanan ini menyediakan fasilitas pembayaran di berbagai bank. Biasanya, penyedia aggregator ini sudah memiliki akun pembayaran online yang tersedia di Indonesia.

Penyedia payment aggregator akan bertindak sebagai pihak ketiga untuk mengumpulkan segala transaksi penjual pada satu akun rekening. Kamu juga bisa meminjamkan akun bank lainnya kepada pemilik bisnis online sebagai rekening untuk konsumen melakukan pembayaran.

Sederhananya, payment aggregator ini menjadi tempat penerimaan pembayaran dari konsumen bila menggunakan kartu debit atau kredit tanpa harus membuka rekening pada bank tertentu.

Kehadiran payment aggregator tentu saja memudahkan pebisnis dalam urusan transaksi non tunai. Berikut beberapa keunggulan payment aggregator.

  • Mendukung pertumbuhan bisnis agar lebih visioner dan efisien.
  • Meningkatkan kredibilitas usaha, sehingga kepercayaan pelanggan juga tinggi.
  • Memudahkan proses penerimaan pembayaran non tunai tanpa harus bekerja sama dengan pihak bank terkait.
  • Menawarkan sistem pembayaran yang mudah dan menguntungkan pebisnis maupun pelanggan.
  • Biaya administrasinya kecil untuk setiap transaksi.

2. Market Aggregator

Market aggregator adalah layanan yang mampu membantu konsumen dalam mengambil keputusan sebelum membeli produk atau layanan tertentu. Aggregator ini akan menyediakan informasi terkait perbandingan produk dari berbagai sisi atau secara menyeluruh.

Jenis aggregator satu ini sangat cocok bagi konsumen yang hendak membeli produk, karena terdapat perbandingan. Kemudian, konsumen bisa memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan atau selera. Cara kerja atau alur penggunaan market aggregator tidak sulit, yakni:

  • Membuat akun di platform market aggregator.
  • Market aggregator akan menghimpun informasi, mengkategorikan, dan membandingkan produk.
  • Konsumen berhak menentukan pilihan.

Market aggregator sendiri memiliki banyak manfaat, berikut beberapa diantaranya:

  • Membantu konsumen dalam menemukan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhannya.
  • Bisa membandingkan produk secara lebih praktis.
  • Mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.
  • Biaya layanannya tergolong murah dan bisa diakses kapanpun serta dimanapun.

3. Brand Aggregator

Brand aggregator yang sering disebut juga sebagai e-commerce roll up. Jenis aggregator ini memuat perusahaan yang bekerja dan mengakuisisi brand tertentu. Namun, perusahaan aggregator tidak sembarang memilih bisnis. Mereka melihat brand yang berpotensi untuk berkembang.

Nantinya, merek-merek tersebut akan didorong untuk sukses lewat suntikan modal, marketing, dukungan teknis, operasional, infrastruktur, dan ekosistem bisnis. Kini, sudah ada banyak brand aggregator di Indonesia.

Salah satu brand aggregator adalah Hypefast yang berdiri bulan Januari 2020 lalu. Layanan ini didirikan oleh mantan CMO Lazada, Achmad Alkatiri. Meskipun baru didirikan, tapi Hypefast sudah memberikan modal lebih dari Rp500 miliar ke 20 merek lokal.

Hypefast menyuntikkan dana ke bisnis-bisnis yang bergerak dalam bidang kecantikan, busana, kebutuhan ibu dan anak, serta kesehatan. Suatu bisnis baru boleh menerima investasi dari Hypefast bila sudah beroperasi selama 12 bulan dan memiliki omset minimal Rp300 juta, dimana 50% omsetnya didapat dari kanal online.

4. Aggregator Logistik

Jenis aggregator yang terakhir adalah logistik. Aggregator logistik merupakan perusahaan yang berinteraksi dengan sejumlah jasa pengiriman dalam waktu bersamaan. Hal ini berkebalikan dengan layanan perusahaan jasa pengiriman.

Bila kamu bekerja sama dengan platform aggregator, maka kamu akan mendapatkan manfaat integrasi dengan seluruh jasa pengiriman. Sementara, jika kamu hanya bekerja dengan 3PL, kamu hanya terintegrasi dengan satu jasa pengiriman saja.

Aggregator logistik menawarkan platform yang sederhana, seragam, dan efisien supaya kamu bisa melakukan monitor terhadap pengiriman pesanan. Kamu juga bisa berkomunikasi dengan banyak rekan ekspedisi sekaligus.

Dengan begitu, kamu bisa memantau kegiatan pengiriman paket dari satu tempat saja, meskipun menggunakan jasa ekspedisi yang berbeda. Layanan aggregator logistik tentu saja menawarkan sejumlah keunggulan, seperti:

  • Kecepatan implementasi sistem, kamu bisa langsung menentukan perusahaan pengiriman apa yang sesuai dengan kebutuhan.
  • Platform aggregator logistik akan mengurus layanan pengiriman kamu, sehingga menghemat waktu dan tenaga serta cocok untuk bisnis UMKM.
  • Memberikan kepuasan terhadap pelanggan berkat layanan yang sederhana dan terus update.

Menjalankan bisnis aggregator memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun, jika kamu merupakan seorang pebisnis yang membutuhkan layanan aggregator, kamu bisa menghubungi perusahaan terpercaya.

Saat ini, Indonesia sudah memiliki sejumlah bisnis aggregator terintegrasi yang legal. Kamu bisa menggunakan layanan aggregator sesuai kebutuhan usaha. Pastikan memilih jenis yang tepat agar perkembangan usaha bisa berjalan secara optimal.

Kesimpulannya, layanan aggregator adalah langkah paling optimal bila kamu ingin mengelola bisnis secara efisien. Kamu perlu memastikan layanan yang dipilih benar-benar sesuai dengan karakteristik bisnis, sehingga manfaat fungsional nya bisa berjalan dengan sempurna.

Supaya kamu tidak salah pilih, coba deh pakai Komtim. Selain mendapatkan talent profesional, kamu juga tidak perlu khawatir dengan biayanya yang mahal. Kunjungi langsung ke komtim.id yah.

Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Tinggalkan komentar