facebook-viewcontent

White Label Adalah: Definisi, Cara Kerja, Keuntungan dan Kekurangan

Pengertian White Label – Menjalankan suatu bisnis diperlukan sebuah kemampuan dan wawasan yang luas agar dapat berkembang dan sukses. Ada banyak istilah yang digunakan dalam dunia bisnis, salah satunya white label dan private label.

Merek sebuah produk belum tentu mencerminkan identitas dari perusahaan. Sebab, beberapa perusahaan memilih menggunakan white label agar tidak perlu repot-repot memproduksi barang. Jadi, Anda pun pasti sudah sangat sering menemukan produk merek sama tetapi kualitas berbeda.

White label ini bisa dipakai untuk Anda yang masih merintis bisnis. Anda cukup menemukan perusahaan yang tepat dan terpercaya agar bisa meneruskan bisnis dengan lancer. Agar lebi memahami istilah white label, simak ulasan berikut!

Pengertian White Label

Apa itu White Label? White label adalah pemberian merek dagang oleh sebuah perusahaan, tetapi proses produksinya dilakukan oleh perusahaan manufaktur. Ada juga yang menyebut jika perusahaan manufaktur hanya menjual barang jadi dan label/ merek dibuat sendiri oleh pembelinya.

Sebagai contohnya, ketika Anda membeli roti kasur di perusahaan A, selanjutnya produk tersebut Anda sematkan merek buatan sendiri beserta kemasannya. Namun, roti kasur yang Anda beli juga bisa ditemukan pada pembeli lainnya dengan merek berbeda.

Baca juga: Private label adalah

Cara Kerja White Label

Cara kerja yang white label sangatlah sederhana dan memberikan banyak keuntungan bagi kedua belah pihak (perusahaan manufaktur maupun perusahaan Anda). Langkah-langkah yang harus Anda lakukan saat menggunakan white label adalah:

1. Melakukan survey terlebih dahulu ke beberapa supplier dengan kualitas dan harga yang sesuai.

Guna mendapatkan produk terbaik dan sesuai dengan standar kualitas jualan Anda, perlu adanya survey ke beberapa tempat. Anda harus sabar karena butuh meluangkan waktu yang tidak sebentar.

2. Anda langsung melakukan pembelian sejumlah produk yang diperlukan.

Pembelian bisa Anda lakukan secara langsung. Siapkan dana sesuai anggaran dan jumlah produk yang dibeli disesuaikan kebutuhan pasar.

3. Setelah barang diterima dengan ketentuan white label, maka Anda cukup membuat merek dagang yang diinginkan.

Membuat desain yang paling menarik untuk membantu meningkatkan branding Anda di pasaran. Anda bisa memanfaatkan jasa desain.

4. Produk siap dipasarkan ke konsumen

Setelah merek sudah siap, Anda hanya perlu memasarkan produk dengan memasang iklan yang menarik. Jika perlu, gunakan berbagai media sosial dan iklan berbayar.

Keuntungan dan Kekurangan White Label

Penggunaan white label dalam dunia bisnis tentu memberikan banyak keuntungan sekaligus kelemahan. Rinciannya sebagai berikut:

Keuntungan White Label

Berikut ini adalah keuntungan menggunakan white label:

1. Tidak perlu melakukan produksi

Salah satu keuntungan yang paling terlihat dari penggunaan white label adalah Anda tidak perlu melakukan produksi barang sendiri. Anda hanya membeli di supplier atau perusahaan manufaktur.

2. Harga pokok lebih rendah

Produk yang didapatkan dari perusahaan dengan white label cenderung memiliki harga yang rendah, apalagi jika Anda membelinya dalam jumlah besar. Harga produk yang rendah akan memungkinkan Anda untuk memberikan harga jual yang tinggi.

3. Tidak menghabiskan banyak waktu

Ketika Anda memulai bisnis dengan mengambil/ membeli barang orang lain, maka Anda sudah menghemat waktu untuk tidak melakukan produksi. Tugas Anda hanya menyiapkan strategi pemasaran yang tepat agar produk diterima konsumen.

4. Laba lebih besar

Ketentuan harga dari perusahaan manufaktur akan mempermudah Anda dalam memaksimalkan laba yang ingin dicapai. Meskipun bisa menjual barang dengan harga tinggi, Anda harus tetap memperhatikan kondisi pasar dan target konsumen.

Berikan kekuatan terlebih dahulu pada merk Anda, sehingga meskipun laba per produk tidak besar, tetapi penjualan bisa stabil setiap bulannya, bahkan meningkat secara perlahan-lahan.

5. Tidak perlu promosi

Bagi perusahaan manufaktur tidak perlu melakukan promosi karena cukup menjual barang kepada perusahaan lain. Selanjutnya bagian pemasaran akan diteruskan oleh pembeli barang.

Perusahaan manufaktur tentu saja mendapatkan keuntungan secara finansial maupun relasi, sehingga produknya tetap dikenal dan disukai masyarakat tanpa harus terjun langsung di lapangan.

6. Menjadi jembatan dengan pembeli

Perusahaan manufaktur juga berperan sebagai jembatan antara Anda (penjual) dengan konsumen. Jika produk yang dihasilkan berkualitas, maka akan menimbulkan rasa percaya yang kuat agar menjadi mitra kerja sama dalam jangka waktu panjang.

Baca juga: Cara Menjadi Reseller Sukses dengan Modal Kecil

Kekurangan White Label

Berikut ini adalah kelemahan menggunakan white label:

1. Produk yang sama dengan penjual lain

Berbeda halnya dengan private label yang mengkhususkan perusahaan manufaktur memproduksi barang tertentu bagi perusahaan Anda, white label ini menyediakan barang untuk dijual kepada konsumen tanpa ada ketentuan khusus.

Artinya, misalkan Anda membeli produk dari perusahaan A yang memberikan layanan white label, maka produk tersebut juga dijual kepada pembeli lain dan berpotensi menjadi pesaing Anda.

2. Kualitas produk belum terjamin

Hampir sama dengan layanan private label, kelemahan white label juga tampak dari kualitas produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur. Anda tidak bisa melakukan permintaan spesifikasi barang karena tidak ada perjanjian khusus antara kedua belah pihak.

Anda harus bersiap jika produk yang dibeli tidak sesuai standar kualitas yang sudah ditetapkan perusahaan. Agar terhindar dari hal ini, pastikan lakukan pengecekan terlebih dahulu kepada beberapa supplier.

3. Membutuhkan kreativitas penjual

Produk sama dari perusahaan yang memberikan layanan white label menuntut Anda agar selalu kreatif dan inovatif. Kemasan dan merek yang Anda ciptakan harus unik, mudah dimengerti dan banyak dicari konsumen.

Anda harus membuat branding yang kuat agar produk disukai dan diterima masyarakat. Gunakan berbagai cara agar lebih banyak orang yang mengenal produk Anda meskipun produknya sama dengan penjual lain.

4. Mudah dibandingkan

Resiko yang pasti terjadi saat Anda membeli produk dari layanan white label perusahaan adalah mudah dibandingkan dengan produk sejenis. Sebab, produk Anda bukanlah satu-satunya yang unik, karena sudah pasti dimiliki oleh penjual lainnya.

Namun, agar hal ini bisa dihindari, Anda bisa memberikan inovasi sebaik mungkin, sehingga produk terlihat eksklusif. Selain itu, cobalah menggiring masyarakat agar percaya bahwa produk Anda adalah yang asli dan pertama.

5. Tidak bisa request

Produksi barang yang dibuat oleh perusahaan manufaktur dijual secara bebas, sehingga Anda tidak bisa melakukan permintaan tertentu. Produk dibuat secara masal. Jika Anda menginginkan produk eksklusif, Anda bisa mencari layanan private label.

Baca juga: Tips Memilih Warna Logo


Saat Anda mulai merintis bisnis dan tidak memiliki modal yang cukup, Anda bisa menggunakan white label agar usaha tetap berjalan tanpa harus repot melakukan produksi. Anda juga tidak memerlukan syarat dan ketentuan yang berbelit karena white label bisa dipakai oleh siapa saja.

Berbisnis dalam bidang apapun pasti membutuhkan kemampuan dan pengetahuan dari pelakunya. Anda harus mengenal berbagai macam istilah ekonomi yang paling umum agar bisa menjalankan bisnis dengan penuh persiapan.

Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Satu pemikiran pada “White Label Adalah: Definisi, Cara Kerja, Keuntungan dan Kekurangan”

Tinggalkan komentar