facebook-viewcontent

Arti Ready Stock, Keuntungan, dan Bedanya dengan Pre Order

Komerce.id – Ready stock adalah sebuah istilah yang mungkin sudah sering Anda dengar ketika sedang belanja online. Khususnya bagi pengguna marketplace pastinya tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Kemajuan dunia digital yang kian pesat akan membuat semua orang bisa dengan mudah berbelanja online.

Namun ternyata masih ada banyak orang yang kurang paham dengan istilah ketika sedang berbelanja online mulai dari ready stock, pay later, pre order dan lain sebagainya. Kali ini apabila Anda masih baru sebagai pembeli online maka bisa mempelajari beberapa istilah tersebut.

Istilah dalam pembelian tersebut merujuk pada produk yang sedang tersedia dan siap kirim. Jadi Anda pun bisa langsung melakukan pemesanan sebagai pembeli tanpa harus menunggu waktu dulu baik dari pembuatan atau persiapan produk tersebut.

Baca juga: Pengertian Build to Stock

Apa Itu Ready Stock?

Apa itu ready stock
Apa itu ready stock, sumber gambar: pexels.com

Arti ready stock adalah istilah dalam pembelian barang di mana produk sudah tersedia secara langsung sehingga dapat langsung dilakukan pemesanan tanpa ada estimasi waktu. Dalam lingkup bisnis, kata “ready” digunakan untuk menandakan kesiapan suatu barang atau produk dalam transaksi belanja online.

Penjual akan menandai produk mereka dengan label “ready stock” untuk menunjukkan bahwa barang tersebut masih tersedia. Ketika konsumen tertarik untuk membeli, mereka akan menanyakan “ready?” untuk memastikan ketersediaan stok barang tersebut.

Dengan adanya ready stock, konsumen dapat langsung memesan produk yang diinginkan dan penjual akan segera mengirimkannya. Waktu pengiriman akan bergantung pada pilihan ekspedisi atau kurir yang digunakan oleh pembeli.

Umumnya, proses pengiriman barang memakan waktu sekitar 2-3 hari setelah pengiriman dilakukan. Dengan demikian, ready stock memberikan kemudahan dan kecepatan dalam memenuhi kebutuhan konsumen serta memastikan pengiriman produk yang lebih cepat.

Baca juga: Tujuan Inventory Management dan Metodenya

Kelebihan dan Kekurangan Ready Stock

Kelebihan dan kekurangan ready stock
Kelebihan dan kekurangan ready stock, sumber gambar: pexels.com

Konsep ready stock sangat penting dalam bisnis karena dapat mempengaruhi kecepatan pelayanan kepada pelanggan, respons terhadap permintaan pasar, efisiensi operasional, dan kepuasan pelanggan.

Namun, seperti halnya dengan banyak aspek dalam bisnis, ada kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum mengadopsi sistem ready stock.

Dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan secara detail kelebihan dan kekurangan ready stock dalam bisnis, sehingga kamu dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai efeknya pada operasional perusahaan.

Kelebihan Sistem Ready Stock

Kelebihan sistem ready stock dalam bisnis adalah sebagai berikut:

  • Pelayanan yang Cepat: Dengan ready stock, perusahaan dapat memberikan pelayanan yang cepat kepada pelanggan. Barang yang sudah tersedia dalam stok dapat segera dikirim atau dijual, mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Menghindari Kehilangan Penjualan: Dengan ready stock, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan secara langsung tanpa risiko kehilangan penjualan karena keterbatasan stok. Ini membantu menjaga kepuasan pelanggan dan memaksimalkan potensi pendapatan.
  • Responsif terhadap Permintaan Pasar: Ketersediaan ready stock memungkinkan perusahaan untuk merespons permintaan pasar yang berfluktuasi dengan cepat. Jika ada permintaan yang tinggi, perusahaan dapat segera memenuhi pesanan dari stok yang ada, tanpa harus menunggu produksi tambahan.
  • Manajemen Persediaan yang Efisien: Memiliki ready stock memungkinkan perusahaan untuk melakukan manajemen persediaan yang lebih efisien. Dengan memantau dan mengelola stok dengan baik, perusahaan dapat menghindari kelebihan persediaan atau kekurangan persediaan yang dapat mengganggu operasional bisnis.
  • Fleksibilitas Penjualan: Dengan sistem ready stock, perusahaan memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam melakukan penjualan. Mereka dapat menjual produk dengan berbagai metode, seperti penjualan langsung, penjualan online, atau melalui mitra distribusi, karena mereka memiliki stok yang siap untuk dipasarkan.
  • Perkiraan Keuntungan yang Lebih Akurat: Dengan memiliki data stok yang tersedia secara real-time, perusahaan dapat melakukan estimasi keuntungan yang lebih akurat. Mereka dapat melihat stok yang tersedia, harga beli, dan harga jual untuk menghitung margin keuntungan dengan lebih baik.

Kekurangan Sistem Ready Stock

Kekurangan sistem ready stock dalam bisnis adalah sebagai berikut:

  • Biaya Penyimpanan: Menyimpan barang dalam ready stock memerlukan ruang penyimpanan fisik yang dapat menimbulkan biaya tambahan. Biaya ini termasuk sewa gudang, perawatan persediaan, asuransi, dan keamanan barang. Jika perusahaan memiliki banyak jenis barang atau produk dengan rotasi yang lambat, biaya penyimpanan dapat menjadi beban yang signifikan. Sewa gudang di Kompack bisa menjadi pilihan karena biaya operasional sudah pasti lebih terjangkau.
  • Risiko Penurunan Nilai Barang: Barang yang disimpan dalam ready stock rentan terhadap penurunan nilai seiring waktu. Ini terutama berlaku untuk produk yang memiliki masa pakai terbatas, produk mode, atau produk yang rentan terhadap perubahan tren pasar. Jika barang tidak terjual dengan cepat, perusahaan dapat menghadapi risiko penurunan nilai persediaan atau penyesuaian harga yang merugikan. 
  • Potensi Kehabisan Stok: Meskipun ready stock membantu menghindari kehilangan penjualan, ada risiko kehabisan stok jika permintaan tiba-tiba melonjak dengan cepat. Jika perusahaan tidak dapat mengantisipasi permintaan yang tinggi atau mengisi stok dengan cepat, pelanggan dapat kecewa dan memilih untuk membeli dari pesaing yang memiliki stok yang tersedia.
  • Keterbatasan Ruang Penyimpanan: Jika perusahaan memiliki ruang penyimpanan yang terbatas, menyimpan barang dalam ready stock dapat menjadi tantangan. Barang yang berukuran besar atau memiliki rotasi persediaan yang tinggi dapat membatasi kapasitas penyimpanan perusahaan. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan dan menyebabkan keterlambatan pengiriman. Kompack bisa menjadi solusi untuk menghindari keterbatasan ruang agar permintaan dapat selalu terpenuhi.
  • Pengendalian Persediaan yang Kompleks: Memiliki ready stock memerlukan manajemen persediaan yang baik agar stok tetap terjaga dan tidak terjadi kerugian. Perusahaan perlu memantau tingkat persediaan, rotasi barang, dan menghindari kerusakan atau kelebihan stok. Jika tidak dikelola dengan baik, persediaan yang berlebihan dapat menyebabkan kerugian finansial dan kesulitan menghadapi perubahan tren pasar.
Baca juga: Pengertian Activity Based Costing

Perbedaan Pre Order dan Ready Stock

Perbedaan pre order dan ready stock
Perbedaan pre order dan ready stock, sumber gambar: pexels.com

Berikut adalah perbedaan antara pre-order dan ready stock:

  • Pre-order merujuk pada proses pembelian produk sebelum produk tersebut tersedia secara fisik di pasaran, sedangkan ready stock mengacu pada produk yang sudah tersedia secara fisik dalam stok dan siap untuk dijual atau dikirimkan kepada pelanggan secara langsung.
  • Dalam pre-order, produk belum tersedia di pasaran saat pelanggan melakukan pemesanan. Dalam ready stock, produk sudah ada dalam stok dan siap untuk segera dikirim atau dijual saat pelanggan membutuhkannya.
  • Pada pre-order, waktu pengiriman atau ketersediaan produk tergantung pada tanggal atau jadwal yang telah ditentukan oleh penjual. Sedangkan pada ready stock, produk dapat dikirim atau diambil dengan segera setelah pelanggan melakukan pembelian.
  • Dalam pre-order, ada risiko bahwa produk yang dipesan mungkin tidak tersedia atau mengalami keterlambatan dalam produksi atau pengiriman. Dalam ready stock, risiko ketiadaan produk minimal karena produk sudah tersedia dan siap untuk dikirim dan dijual.
  • Pre-order memungkinkan penjual untuk menyesuaikan produksi atau persediaan berdasarkan permintaan yang diterima dari pelanggan. Dalam ready stock, persediaan telah disiapkan sebelumnya, dan penyesuaian permintaan dapat dilakukan dengan cara mengatur jumlah stok yang tersedia.
  • Pada pre-order, pelanggan memiliki kesempatan untuk memesan produk yang belum diluncurkan atau mungkin terbatas dalam ketersediaannya. Dalam ready stock, pelanggan memiliki pilihan langsung dari produk yang sudah ada dalam stok.

Demikian informasi yang bisa Anda pahami tentang apa itu ready stock adalah produk yang siap kirim. Baik kelebihan dan kekurangannya pasti ada-ada saja bagi setiap pembeli. Misalnya jika Anda ingin membeli produk handmade maka biasanya harus menunggu beberapa waktu terlebih dahulu.

Lain lagi jika Anda membeli produk ready stock seperti baju, kerudung dan bukan makanan minuman, maka harus menunggu waktu terlebih dahulu. Jadi sebagai pembeli pun harus memahami estimasi waktu dari persiapan produk tersebut sebelum dikirim ke tangan konsumen.

Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Tinggalkan komentar