facebook-viewcontent

Engineer to Order: Pengertian, Ciri, Alur, dan Contohnya 

komerce.id – Perusahaan yang berkecimpung pada industri dan manufaktur barang harus selalu mengutamakan cara untuk memenuhi permintaan konsumen. Engineer to order adalah jenis order fulfillment yang digunakan perusahaan untuk mewujudkan keinginan konsumen terhadap suatu produk.

Umumnya engineer to order dilakukan oleh perusahaan manufaktur dengan skala besar yang bergerak dalam bidang konstruksi, kapal laut, dan sebagainya. Namun ada juga perusahaan di bidang lain yang menerapkan sistem produksi ini, seperti pembuatan perhiasan hingga jasa desain dan situs web.

Meski sudah menggunakan strategi marketing terbaru, tanpa didukung sistem produksi perusahaan tidak bisa memberikan produk terbaik untuk konsumen. Oleh karena itu penting bagi para pelaku bisnis untuk memahami tentang sistem engineer to order berikut ini.

Baca juga: Pengertian Assemble to Order

Pengertian Engineer to Order

pengertian engineer to order
Pengertian engineer to order, sumber gambar: inmarketing.id

Seringkali konsumen memiliki keinginan untuk membuat produk yang bisa dikustomisasi, sehingga mereka bebas memilih komponen dan desainnya sendiri. Untuk mewujudkannya perusahaan perlu memahami tentang pengertian engineer to order di bawah ini.

Pengertian engineer to order adalah salah satu jenis sistem produksi yang memungkinkan perusahaan sebagai produsen untuk merancang, membuat, dan menyempurnakan produk. Seluruh proses produksinya dilakukan untuk memenuhi pesanan konsumen dengan spesifikasi tertentu.

Biasanya konsumen mempunyai spesifikasi sendiri sesuai keinginannya. perusahaan akan mulai mencari bahan baku dan merancangnya menjadi produk yang diinginkan oleh konsumen. Artinya perusahaan tidak menyimpan material atau bahan bakunya sendiri.

Perusahaan yang menerapkan sistem engineer to order akan melakukan penawaran dengan konsumen terlebih dahulu. Dalam proses ini, konsumen akan menjelaskan rancangan produksi. Setelah itu apabila pihak perusahaan menyetujuinya, maka proses produksi akan dimulai.

Ciri-ciri Engineer to Order

ciri-ciri engineer to order
Ciri-ciri engineer to order, sumber gambar: inmarketing.id

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, engineer to order adalah sistem produksi yang dijalankan oleh industri atau perusahaan dengan skala besar. Proses ini akan dilaksanakan apabila sudah mendapat pesanan dari konsumen dengan berbagai spesifikasi.

Untuk kamu yang masih awam dengan perencanaan produksi, mungkin merasa kurang familiar dengan sistem produksi ini. Maka dari itu, kamu perlu memahami tentang ciri-ciri dari sistem produksi engineer to order, yaitu:

  • Adanya spesifikasi produk yang sangat detail dari konsumen.
  • Produk yang dihasilkan biasanya mempunyai keunikannya sendiri.
  • Jalannya proses produksi membutuhkan waktu yang lebih lama.
  • Harga produknya lebih mahal dibandingkan yang lain.
Baca juga: Pengertian Make to Order

Alur Pelaksanaan Engineer to Order

Setiap sistem produksi memiliki alurnya masing-masing untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kesepakatan. Berikut adalah alur dari sistem engineer to order yang wajib kamu pahami supaya bisa meningkatkan kepuasan konsumen.

1. Penawaran

Pertama, alur engineer to order adalah penawaran. Dalam tahap ini biasanya konsumen akan memberikan penawaran kepada perusahaan sebagai produsen. Penawaran ini berisi spesifikasi dan detail tentang keinginan konsumen untuk membuat suatu produk.

Konsumen akan menjelaskan rancangan produksi, jenis bahan baku yang digunakan, kebutuhan anggaran dan biaya, hingga estimasi waktu penyelesaian. Kemudian perusahaan dapat berdiskusi dan bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan.

2. Perencanaan

Apabila sudah membuat kesepakatan dengan rancangan yang diinginkan konsumen, perusahaan akan mulai menyusun perencanaan. Dimulai dengan pembuatan desain, melaksanakan pengadaan, lalu memesan bahan baku sesuai kebutuhan.

Selain itu perusahaan juga perlu menyusun jadwal produksi supaya produk dapat selesai tepat waktu. Seluruh proses produksi harus dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Dengan begitu produk tidak akan terlambat sampai ke tangan konsumen.

3. Manajemen Inventaris

Inventory management atau yang lebih dikenal dengan manajemen inventaris merupakan kegiatan untuk menyimpan dan mengelola barang persediaan. Biasanya stok barang ini disimpan terlebih dahulu sebelum memulai proses produksi dengan sistem engineer to order supaya kondisinya terjaga.

Seluruh kegiatan dalam manajemen inventaris ini harus dilaksanakan sebaik mungkin supaya bahan baku tetap dalam keadaan terbaik. Sehingga nantinya saat proses produksi dimulai, perusahaan bisa menghasilkan produk sesuai dengan keinginan dari konsumen.

4. Proses Produksi

Alur terakhir dalam sistem engineer to order adalah proses produksi. Proses ini merupakan yang paling penting dan harus diperhatikan secara mendalam. Pasalnya perusahaan akan mulai membuat produk berdasarkan rancangan dan rencana yang sebelumnya telah disepakati bersama konsumen.

Dalam alur ini, perusahaan akan mulai dengan mempersiapkan dan memeriksa seluruh kondisi dari bahan baku. Setelah itu bahan-bahan tersebut disusun dan dirakit supaya bisa menjadi produk yang diinginkan konsumen.

Setiap aktivitas dalam proses produksi harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dirancang sebelumnya. Sehingga nantinya perusahaan tidak perlu membayar denda karena adanya keterlambatan produksi dan konsumen akan mendapatkan produknya tepat waktu.

Contoh Engineer to Order

contoh engineer to order
Contoh engineer to order, sumber gambar: propelsoftware.com

Kebanyakan perusahaan yang menerapkan sistem produksi engineer to order bergerak dalam bidang manufaktur berskala besar. Hal tersebut dikarenakan dalam sistem ini konsumen memiliki spesifikasi tertentu yang penting untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Secara garis besar, sistem produksi ini dilakukan oleh industri besar yang memproduksi barang atau layanan dalam jumlah yang sedikit. Beberapa contoh perusahaan yang menerapkan sistem engineer to order adalah:

  • Pembuatan aksesoris dan perhiasan.
  • Pembuatan desain dan website.
  • Pabrik pembuat mobil pemadam kebakaran.
  • Pabrik pembuat kapal terbang.
  • Konstruksi jalan raya dan jembatan.
Baca juga: Apa itu Putaway?

Engineer to Order vs Make to Order

Terdapat beberapa sistem produksi yang sering diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Ada dua sistem yang mirip yaitu engineer to order dan make to order. Meskipun cenderung sama, namun kedua sistem ini sebenarnya berbeda, simak perbedaannya berikut.

Sekilas tentang Make to Order

Make to order merupakan sistem produksi yang dilakukan perusahaan apabila sudah mendapatkan pesanan atau order dari konsumen. Proses produksinya dilakukan mulai dari pengolahan bahan baku sampai menjadi suatu produk.

Hasil produk ini akan dikirimkan kepada konsumen sebelum batas waktu yang disepakati. Perusahaan yang menjalankan sistem make to order biasanya sudah menyimpan bahan baku di dalam gudang, sehingga bisa langsung melakukan perakitan setelah pesanan masuk.

Perbedaan Engineer to Order dan Make to Order

Sebenarnya make to order dan engineer to order adalah sistem produksi yang sama-sama baru dilaksanakan apabila perusahaan sudah mendapatkan pesanan dari calon konsumen. Namun ada perbedaan dari kedua sistem ini, yaitu persediaan bahan bakunya.

Perusahaan dengan sistem make to order sudah menyimpan bahan baku terlebih dahulu di dalam gudang. Sedangkan dalam sistem engineer to order, perusahaan baru akan mencari bahan baku sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen.


Semua perusahaan manufaktur berskala besar membutuhkan sistem produksi yang bagus. Engineer to order adalah salah satu sistem produksi yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan ternama di dunia.

Pasalnya sistem ini dapat menguntungkan perusahaan dan konsumen. Perusahaan tidak perlu menyimpan bahan baku dan kerepotan memikirkan rancangan produk. Seluruh perencanaan produksi akan didiskusikan bersama konsumen sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.

Nantinya perusahaan berperan menjadi produsen dengan menjalankan seluruh proses produksi. Bahan baku yang dibutuhkan dapat dicari setelah mencapai kesepakatan dengan konsumen. Sehingga baik perusahaan atau konsumen sama-sama diuntungkan.

Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Tinggalkan komentar