Cycle Count Gudang: Pengertian, Metode, Fakta & Kelebihan

komerce.id – Pergudangan tidak terlepas dari dunia bisnis, karena sebagian besar perusahaan membutuhkan gudang sebagai tempat penyimpanan produknya. Dalam pergudangan terdapat istilah Cycle Count Gudang yang merupakan sebuah teknik perhitungan actual stock.

Teknik perhitungan ini sangat melekat dengan gudang dan stock, bahkan menjadi salah satu proses penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Biasanya, perusahaan akan menerapkan Cycle Count dalam beberapa periode waktu, misalnya saja harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.

Tujuan dari penerapan Cycle Count tentu saja adalah untuk memantau akurasi barang yang terdapat di dalam gudang penyimpanan. Jika hanya membaca sekilas tentang Cycle Count, akan sulit bagi kamu untuk memahaminya, sehingga simak ulasan berikut ini secara lengkap.

Baca juga: Pengertian Manajemen Pergudangan

Apa Itu Cycle Count Gudang?

Apa Itu Cycle Count Gudang
Sumber gambar: pexels.com

Cycle Count Gudang adalah sebuah teknik yang dilakukan dalam manajemen gudang, yakni dengan cara melakukan perbandingan antara stok secara aktual dan stok di data secara periodik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwasannya Cycle Count merupakan hal penting dalam perusahaan.

Tujuan dari teknik perhitungan ini tidak hanya sebatas mengetahui stok, melainkan juga untuk mengetahui beberapa hal penting lainnya. Misalnya seperti mengetahui material yang shortage, keperluan procurement (perencanaan pengadaan barang), dan keperluan produksi atau penggunaan.

Selain itu, dengan menerapkan teknik perhitungan ini, kamu juga bisa mengetahui banyaknya aset perusahaan yang disimpan di dalam gudang dalam bentuk inventory, bahkan inakurasi gudang bisa diketahui pula dengan cara ini.

Perbedaan Cycle Count dan Physical Inventory

Perbedaan Cycle Count dan Physical Inventory
Sumber gambar: pexels.com

Tidak sedikit pebisnis menyatakan bahwa Cycle Count merupakan hal yang sama dengan Physical Inventory, padahal secara umum keduanya adalah hal yang berbeda. Lantas, dimana letak perbedaannya? simak informasi berikut:

1. Pembekuan Persediaan

Jika menggunakan Cycle Count, kamu tidak perlu pembekuan inventaris gudang, namun jika menggunakan Physical Inventory maka dibutuhkan pembekuan persediaan gudang.

2. Fleksibilitas

Fleksibilitas dalam Cycle Count adalah ketika perusahaan bisa memutuskan perhitungan persediaan harus dilakukan, sedangkan dalam Physical Inventory fleksibilitas sangat terbatas. Hal tersebut dikarenakan perhitungan hanya dapat dilakukan dengan satu cara saja.

3. Kompleksitas dan Waktu

Dari segi kompleksitas dan waktu, Physical Inventory memiliki waktu yang terbatas dan tingkat kerumitan tinggi, namun hal tersebut tidak akan ditemukan jika menggunakan Cycle Count karena dapat diselesaikan dengan waktu terbatas dan tidak rumiti.

4. Kesesuaian

Jika dilihat dari segi kesesuaian, Cycle Count sangat cocok apabila digunakan oleh perusahaan dengan persediaan produk banyak. Sementara itu, jika perusahaan kamu memiliki jumlah persediaan sedikit, maka lebih baik menggunakan Physical Inventory.

Baca juga: Fungsi Inventory Control

Fakta Seputar Cycle Count Gudang

Fakta Seputar Cycle Count Gudang
Sumber gambar: pexels.com

Ketika dipraktekkan, tentu saja kamu wajib mengetahui fakta terkait teknik perhitungan persediaan gudang Cycle Count. Dengan mengetahui fakta tersebut, maka pemahaman tentang teknik perhitungan ini akan semakin bertambah. Nah, fakta-fakta yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Cycle Counting ini Berkesinambungan

Cycle Counting Gudang merupakan kegiatan yang sangat berkesinambungan, karena teknik ini melibatkan kegiatan dalam menempatkan barang ke sebuah siklus dan akan dihitung secara berkala. Ketika dalam suatu siklus sudah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka siklus baru akan tiba.

Hal tersebut akan terus menerus terjadi, sehingga teknik perhitungan stok dalam gudang ini dapat dikatakan sebagai kegiatan yang berkesinambungan.

2. Cycle Count Gudang dapat Dijadikan sebagai Target KPI

Tidak sedikit perusahaan yang mengalami permasalahan dan kesalahan paling sering terjadi adalah adanya selisih data pada inventory. Nah, disinilah peran dari Cycle Count, karena bisa mengatasi permasalahan tersebut.

Pasalnya, Cycle Counting Gudang akan menggunakan metode memecah barang atau produk ke dalam kelompok. Pemecahan tersebut disesuaikan dengan nilai serta prioritas masing-masing barang atau produk secara keseluruhan.

Dengan begitu, produk atau barang dengan harga / nilai tinggi sudah pasti akan dihitung sesering mungkin dalam sebuah siklus, dan begitupun sebaliknya.

Baca juga: Aplikasi Stok Barang Gratis

Metode Cycle Counting Gudang

Metode Cycle Counting Gudang
Sumber gambar: pexels.com

Dalam Cycle Counting Gudang, terdapat setidaknya tiga metode perhitungan yang biasanya digunakan dalam menghitung stok persediaan. Apa saja metodenya? Kamu bisa menemukannya pada informasi di bawah ini:

1. Metode para ABC

Metode yang pertama adalah metode para ABC, yakni metode dengan mengelompokkan produk atau barang ke dalam beberapa kelompok dengan label A, B, dan juga C. Label A akan diisi dengan barang prioritas tinggi, sehingga akan dihitung lebih sering alias terus-menerus.

Sedangkan barang dengan label B merupakan barang umum yang akan dihitung setidaknya 3 atau 4 kali selama cycle counting. Label C merupakan label yang termasuk ke dalam kategori idle, usang, atau dengan prioritas rendah, sehingga perhitungannya akan lebih sedikit dari label sebelumnya.

2. Metode Contoh Acak

Metode contoh acak merupakan metode dalam Cycle Count dengan cara memilih produk secara acak setiap harinya. Hal tersebut bertujuan untuk menetapkan barang-barang yang perlu dihitung lebih dulu, dan apabila sudah terhitung semua maka daftar barang akan di refresh dan kembali dihitung.

Nah, setelah daftar barang di refresh kembali, maka proses perhitungan akan kembali dimulai dari awal dan hal tersebut akan terus-menerus dilakukan.

3. Grup Kontrol

Metode grup kontrol adalah metode Cycle Count yang bergantung pada jumlah grup control dengan langkah penerapan mulai dari menetapkan grup kontrol, kemudian menetapkan periode perhitungan, menetapkan berapa cyle, jadwal counting, kegiatan counting, serta identifikasi kesalahan dan juga analisa.

Kelebihan dan Kekurangan Cycle Counting Gudang

Meskipun digadang-gadang sebagai salah satu cara perhitungan terbaik, namun Cycle Count Gudang masih memiliki kekurangan di sela-sela kelebihannya. Kelebihan dan kekurangan dari metode ini perlu diketahui, sehingga ketika pengaplikasiannya kamu bisa lebih waspada.

Kira-kira apa saja yang menjadi sisi kekurangan serta kelebihan Cycle Counting Gudang? Berikut ini ulasan lengkapnya:

  • Teknik perhitungan yang memiliki lebih sedikit kerumitan apabila dibandingkan dengan teknik perhitungan lainnya.
  • Teknik perhitungan ini dapat mengurangi adanya gangguan dalam operasi di dalam gudang.
  • Teknik Cycle Counting Gudang dapat memilih nominal yang lebih murah, bahkan lebih murah apabila dibandingkan dengan perhitungan fisik persediaan.
  • Cycle Counting Gudang merupakan teknik terbaik, namun dalam menyimpulkan nilai benar pada akhir buku tahunan cukup sulit. Hal tersebut dikarenakan seluruh catatan persediaan barang di dalam gudang tidak diperbarui di waktu yang sama.

Setelah membaca ulasan tentang Cycle Count Gudang, pastinya kamu sudah lebih dari paham tentang istilah ini. Meski terhitung sebagai cara paling mudah dengan hasil maksimal, namun tetap saja teknik ini masih memiliki beberapa kekurangan.

Jika dirasa teknik ini begitu sulit untuk kamu terapkan atau implementasikan pada gudang kamu, maka tidak perlu ambil pusing alias repot karena kamu bisa memanfaatkan jasa pergudangan.

Dengan bantuan jasa pergudangan kompack.id, kamu bisa mengelola gudang untuk penyimpanan barang, packing, sampai siap pick-up secara online.

Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Tinggalkan komentar