Apa itu Cross Docking? Pengertian, Jenis & Manfaatnya

Komerce.id – Dalam beberapa ekspedisi, terkadang pelanggan bisa melihat informasi mengenai transit yang berisikan status yakni “barang sedang berada di cross docking”. Lantas apa arti dari istilah tersebut? Cross docking adalah konsep pada aktivitas logistik yang tujuannya untuk memudahkan pengiriman ke banyak tempat.

Lokasi gudang dari cross docking sendiri pastinya akan lebih strategis di tengah-tengah perpecahan 2 kota berbeda. Pusat distribusi bisa menerima pengiriman produk dalam jumlah yang lebih besar. Nantinya akan dipecah jadi beberapa kelompok untuk kembali dikirim ke daerah dan tujuan masing-masing. Kompack menjadi pilihan yang tepat dalam pemilihan gudang yang strategis.

Konsep seperti ini kerap ditemukan pada beberapa perusahaan logistik atau bagian logistik ke perusahaan manufaktur. Tujuannya agar bisa menghindari adanya penyimpanan yang membuat nilai barang bisa jadi melemah.

Baca juga: Apa Itu Jasa Pengiriman Cargo

Apa Itu Cross Docking?

Apa itu cross docking
Apa itu cross docking, sumber gambar: amsc-usa.com

Cross docking adalah sebuah metode pengelolaan rantai pasokan yang melibatkan pemindahan produk dari penerimaan barang masuk ke pengiriman barang keluar dengan sedikit atau tanpa penyimpanan di gudang atau pusat distribusi.

Tujuan utama dari cross docking adalah mengoptimalkan aliran barang dalam rantai pasokan dengan mempercepat pengiriman produk kepada pelanggan. Dalam proses cross docking, produk diterima dari pemasok dan langsung dipindahkan ke truk pengiriman yang akan mengirimkannya ke tujuan akhir.

Produk tidak disimpan dalam gudang untuk waktu yang lama, tetapi hanya untuk jangka waktu singkat yang diperlukan untuk melakukan sortir, pengecekan kualitas, dan penyiapan pengiriman.

Proses cross docking melibatkan langkah-langkah berikut:

  • Penerimaan Barang: Produk atau barang diterima dari pemasok. Pada tahap ini, biasanya dilakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas untuk memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan pesanan.
  • Penyortiran dan Konsolidasi: Barang yang diterima kemudian disortir berdasarkan tujuan pengiriman akhir. Jika ada barang dengan tujuan yang sama, mereka dapat dikonsolidasikan menjadi satu pengiriman.
  • Pemindahan dan Pemuatan: Setelah penyortiran, barang segera dipindahkan ke area pengiriman dengan menggunakan alat bantu seperti forklift atau conveyor. Barang-barang yang akan dikirim ke tujuan yang sama dikelompokkan bersama dan dimuat ke dalam truk atau kendaraan pengiriman lainnya.
  • Pengiriman Langsung ke Pelanggan: Setelah barang dimuat, truk atau kendaraan pengiriman lainnya langsung berangkat menuju tujuan pelanggan. Barang yang tiba di tujuan pelanggan dapat langsung didistribusikan atau digunakan untuk memenuhi pesanan pelanggan yang telah ada sebelumnya.
Baca juga: Pengertian Freight Forwarder

Manfaat Cross Docking

Manfaat cross docking
Manfaat cross docking, sumber gambar: controlgroup.es

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapan cross docking dalam manajemen logistik:

1. Efisiensi Biaya Logistik

Cross docking membantu mengurangi biaya logistik dengan menghilangkan langkah-langkah penyimpanan yang tidak perlu. Dengan mengurangi waktu penyimpanan dan pengelolaan persediaan, perusahaan dapat mengurangi biaya sewa gudang, tenaga kerja, pemeliharaan inventaris, dan biaya terkait lainnya.

2. Mempercepat Waktu Pengiriman

Dalam cross docking, barang diterima dari pemasok dan langsung dikirimkan ke pelanggan tanpa proses penyimpanan yang lama di gudang. Hal ini mempercepat aliran barang dari pemasok ke pelanggan, mengurangi waktu yang diperlukan untuk pengiriman.

Kecepatan pengiriman yang lebih tinggi dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan dengan lebih responsif.

3. Memitigasi Risiko Kerusakan Barang

Dalam cross docking, manipulasi dan pemindahan barang yang berulang kali dapat dihindari, sehingga mengurangi risiko kerusakan barang. Dengan mengurangi waktu kontak fisik dengan barang, risiko kerusakan atau kehilangan barang dapat diminimalkan.

Hal ini sangat penting untuk barang yang rentan terhadap kerusakan atau memiliki batasan dalam penanganan seperti produk segar atau produk dengan tanggal kedaluwarsa.

Jenis-Jenis Cross Docking

Jenis-jenis cross docking
Jenis-jenis cross docking, sumber gambar: pexels.com

Berikut adalah penjelasan singkat tentang jenis-jenis cross docking yang umum:

1. Manufacturing Cross Docking

Manufacturing cross docking adalah proses pengiriman bahan baku, komponen, atau barang dari pemasok langsung ke konsumen tanpa perlu melalui pergudangan. Ini memungkinkan produksi yang efisien dan mengurangi kebutuhan akan penyimpanan bahan baku.

2. Distributor Cross Docking

Distributor cross docking adalah proses pengiriman barang dari beberapa pemasok ke beberapa pelanggan. Barang yang diterima dari pemasok dikonsolidasikan dan disortir berdasarkan tujuan pengiriman ke berbagai pelanggan, ini membantu meningkatkan efisiensi distribusi dan mengurangi biaya transportasi.

3. Retail Cross Docking

Retail cross docking adalah proses pengiriman barang dari pemasok ke toko-toko ritel. Barang dikonsolidasikan dan disortir berdasarkan toko tujuan, sehingga mengurangi waktu penyimpanan di gudang dan mempercepat penyaluran produk ke toko.

4. Transportation Cross Docking

Transportation cross docking adalah proses pengiriman barang dari pemasok langsung ke pelanggan akhir tanpa penyimpanan sementara di gudang atau pusat distribusi.

Barang yang tiba dari pemasok di-cross docking dan dimuat ke truk atau kendaraan pengiriman lainnya untuk distribusi langsung ke pelanggan, ini membantu mengoptimalkan penggunaan transportasi dan mengurangi biaya logistik.

5. Opportunistic Cross Docking

Opportunistic cross docking adalah proses pengiriman dimana barang disimpan sementara untuk dikonsolidasikan dengan produk lain namun memiliki tujuan pengiriman yang sama.

Biasanya jenis ini dilakukan secara spontan dan berdasarkan kesempatan yang ada, sehingga dapat mempercepat pengiriman barang.

Baca juga: Pengertian Delivery Note

Kelebihan dan Kekurangan Cross Docking

Kelebihan dan kekurangan cross docking
Kelebihan dan kekurangan cross docking, sumber gambar: pexels.com

Meskipun memiliki banyak manfaat, konsep cross docking juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:

Kelebihan Cross Docking

Adapun kelebihan cross docking adalah sebagai berikut:

  • Efisiensi Operasional: Cross docking membantu mengurangi biaya dan waktu yang terkait dengan penyimpanan dan pengolahan persediaan. Hal ini meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
  • Peningkatan Kecepatan Pengiriman: Dengan menghilangkan langkah-langkah penyimpanan yang tidak perlu, cross docking mempercepat aliran barang dari pemasok ke pelanggan. Ini mengurangi waktu pengiriman dan meningkatkan responsivitas terhadap permintaan pelanggan.
  • Pengurangan Biaya Logistik: Dengan mengurangi waktu penyimpanan dan manipulasi barang, cross docking membantu mengurangi biaya logistik, seperti biaya penyewaan gudang, tenaga kerja, dan pemeliharaan inventaris.
  • Manajemen Persediaan yang Lebih Efektif: Cross docking mengurangi tingkat persediaan yang perlu dijaga di gudang, mengurangi risiko persediaan usang atau kadaluarsa, serta meningkatkan rotasi stok.
  • Peningkatan Visibilitas Rantai Pasok: Dengan menghilangkan langkah-langkah penyimpanan yang tidak perlu, cross docking meningkatkan visibilitas dan transparansi rantai pasok, memungkinkan pemantauan yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih cepat.

Kekurangan Cross Docking

Selanjutnya, kelemahan cross docking adalah sebagai berikut:

  • Ketergantungan pada Koordinasi yang Baik: Keberhasilan cross docking sangat tergantung pada kolaborasi yang baik antara pemasok, distributor, dan pelanggan. Perlu ada koordinasi yang efektif untuk menghindari kegagalan dalam proses cross docking.
  • Tingkat Kesalahan yang Lebih Tinggi: Karena proses cross docking melibatkan penanganan yang lebih cepat dan pengurangan langkah-langkah penyimpanan, risiko kesalahan dalam pengambilan, pemeriksaan, dan pengiriman barang dapat meningkat. Perlu dilakukan pengawasan yang ketat untuk mengurangi kesalahan.
  • Tantangan dalam Manajemen Kualitas dan Kontrol Persediaan: Dalam cross docking, kontrol kualitas dan pengawasan persediaan dapat menjadi lebih sulit karena persediaan tidak disimpan untuk jangka waktu yang lama. Diperlukan sistem yang baik untuk memastikan produk yang dikirimkan sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan.
  • Kerentanan terhadap Gangguan dan Keterlambatan: Jika ada gangguan dalam alur pasokan atau keterlambatan dalam pengiriman dari pemasok, cross docking dapat terpengaruh secara langsung. Ini dapat mengakibatkan ketidaktersediaan stok dan ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat.

Cross docking adalah prosedur dari logistik yang mana produk dari supplier akan diterima pada fasilitas gudang untuk digabungkan ke tujuan pengiriman yang sama. Proses seperti ini tidak mengharuskan barang disimpan di dalam gudang terlebih dahulu atau bahkan dibalik dari supplier ke gudang transit.

Perlu Anda ketahui terlebih dahulu bahwa sistem cross docking ini tidak hanya pada perusahaan manufaktur saja. Namun sistem seperti ini juga digunakan bagi beberapa pengiriman barang sehingga bukan hanya diterapkan pada perusahaan logistik saja.

Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Tinggalkan komentar