Komerce.id – Customer segment adalah istilah yang tidak asing lagi bagi pelaku usaha, karena cara segmentasi pelanggan ini memang bermanfaat dalam menyusun strategi pemasaran secara efektif. Hal ini karena pelaku bisnis bisa mengelompokkan konsumen berdasarkan kategori sesuai dari kebutuhan penjualnya.
Customer segment sendiri menjadi kunci bisnis yang efektif dalam meningkatkan penjualan dan juga loyalitas. Ada beberapa jenis segmentasi yang biasa dilakukan oleh pebisnis guna mengelompokkan pelanggan mereka, tujuannya adalah agar mendapatkan hasil secara lebih maksimal.
Kamu bisa mempelajari apa itu customer segment sebelum benar-benar mengembangkan sebuah bisnis, jadi jangan sembarangan dalam mendirikan usaha. Apabila melakukannya asal-asalan tentu saja akan berdampak besar pada bagaimana hasil akhirnya.
Baca juga: Pengertian Relationship Marketing
Pengertian Customer Segment
Customer segment atau segmen pelanggan adalah metode untuk mengklasifikasikan konsumen berdasarkan karakteristik, kebutuhan, dan preferensi yang serupa. Dalam strategi pemasaran, segmentasi pelanggan menjadi penting karena setiap segmen pelanggan mungkin membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan dan memperoleh kepuasan pelanggan yang lebih baik.
Dalam praktiknya, perusahaan akan menganalisis data dan informasi pelanggan untuk mengidentifikasi segmentasi yang relevan. Segmen pelanggan dapat dibedakan berdasarkan berbagai faktor, seperti demografi (usia, jenis kelamin, pendapatan), geografi (lokasi, wilayah), perilaku (kebiasaan pembelian, preferensi produk), atau psikografis (nilai, minat, gaya hidup).
Setelah segmentasi pelanggan teridentifikasi, perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran, komunikasi, dan penawaran produk agar lebih sesuai dengan setiap segmen. Pendekatan yang lebih terfokus pada segmen pelanggan memungkinkan perusahaan untuk memberikan nilai tambah yang lebih tepat sasaran, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan meningkatkan kepuasan serta retensi pelanggan.
Contoh segmen pelanggan mungkin termasuk “pengguna muda teknologi” yang aktif secara online, “ibu rumah tangga karir” yang mencari solusi praktis, atau “pelanggan korporat” yang memiliki kebutuhan bisnis yang khusus. Dengan memahami dan membedakan segmentasi pelanggan, perusahaan dapat mengarahkan upaya pemasaran dan sumber daya mereka dengan lebih efisien dan efektif.
Fungsi Customer Segment
Fungsi-fungsi penting dari customer segment dalam bisnis adalah sebagai berikut:
1. Penargetan yang Lebih Efektif
Dengan membagi pelanggan menjadi segmen-segmen yang relevan, perusahaan dapat mengidentifikasi kelompok-kelompok pelanggan yang memiliki karakteristik dan kebutuhan serupa.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih terfokus dan menargetkan segmen pelanggan dengan cara yang lebih efektif. Perusahaan dapat mengarahkan upaya pemasaran, promosi, dan penawaran produk kepada segmen pelanggan yang paling mungkin merespons dan menjadi pelanggan setia.
2. Personalisasi dan Kepuasan Pelanggan
Dengan memahami segmen pelanggan secara mendalam, perusahaan dapat menyediakan pengalaman yang lebih personal dan relevan kepada setiap segmen.
Dengan memahami preferensi, kebutuhan, dan keinginan pelanggan dalam segmen tertentu, perusahaan dapat menyusun penawaran produk yang disesuaikan, memberikan pelayanan yang lebih baik, dan mengirim pesan yang relevan.
Personalisasi ini membantu meningkatkan kepuasan pelanggan, memperkuat hubungan, dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
3. Pengembangan Produk yang Lebih Baik
Dengan memahami segmen pelanggan, perusahaan dapat mengidentifikasi kebutuhan dan kekosongan dalam setiap segmen. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan produk baru atau meningkatkan produk yang ada sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan dalam segmen tertentu.
Dengan fokus pada segmen pelanggan, perusahaan dapat menciptakan produk yang lebih relevan, inovatif, dan sesuai dengan preferensi pelanggan.
4. Diferensiasi dari Pesaing
Segmentasi pelanggan dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Dengan memahami segmen pelanggan dengan baik, perusahaan dapat menawarkan solusi yang lebih baik dan unik dibandingkan pesaingnya.
Ini membantu perusahaan membedakan dirinya di pasar, menarik pelanggan yang tepat, dan membangun citra merek yang kuat dalam segmen pelanggan tertentu.
5. Pengoptimalan Sumber Daya
Dengan memahami segmentasi pelanggan, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. Perusahaan dapat mengidentifikasi segmen yang paling bernilai dan berpotensi menghasilkan pendapatan yang tinggi.
Hal ini membantu perusahaan dalam mengarahkan upaya pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan untuk mencapai hasil yang lebih baik secara keseluruhan.
Baca juga: 8 Tahapan Proses Pengembangan Produk Baru
Jenis-jenis Customer Segment
Berikut ini adalah beberapa jenis umum dari customer segment yang sering digunakan dalam praktik bisnis:
1. Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku mengelompokkan pelanggan berdasarkan pola pembelian, preferensi, dan perilaku mereka terkait produk atau layanan yang ditawarkan. Beberapa jenis segmentasi perilaku meliputi:
- Kebiasaan Pembelian: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan frekuensi pembelian, tingkat pengeluaran, atau nilai transaksi. Misalnya, segmen “pembeli setia” adalah mereka yang sering melakukan pembelian dan memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan perusahaan.
- Preferensi Merek: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan preferensi merek atau kecenderungan mereka dalam memilih produk dari merek tertentu. Segmen ini membantu perusahaan memahami pelanggan yang memiliki loyalitas merek tertentu atau cenderung beralih merek.
- Siklus Hidup Produk: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan tahap siklus hidup produk yang mereka alami. Misalnya, segmen “pencari produk baru” adalah mereka yang aktif mencari produk baru atau inovasi terkini, sedangkan segmen “pengguna lama” adalah mereka yang telah menggunakan produk tersebut selama beberapa waktu.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis membagi pelanggan berdasarkan atribut demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, atau status perkawinan. Beberapa contoh segmentasi demografis termasuk:
- Usia: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan rentang usia, misalnya, segmen “millennial” (usia antara 18-34 tahun) atau segmen “orang dewasa muda” (usia antara 25-40 tahun).
- Jenis Kelamin: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan jenis kelamin, seperti segmen “pria” atau segmen “wanita”.
- Pendapatan: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan tingkat pendapatan, seperti segmen “kelas menengah” atau segmen “kelas atas”.
3. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis membagi pelanggan berdasarkan wilayah geografis atau lokasi tempat tinggal mereka. Beberapa jenis segmentasi geografis termasuk:
- Negara atau Wilayah: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan negara atau wilayah tempat mereka tinggal, seperti segmen “pelanggan dalam negeri” atau segmen “pelanggan internasional”.
- Kota atau Daerah: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan kota atau daerah tempat mereka tinggal, seperti segmen “pelanggan metropolitan” atau segmen “pelanggan pedesaan”.
4. Segmentasi Manfaat
Segmentasi manfaat melibatkan pemisahan pelanggan berdasarkan manfaat yang mereka cari dari produk atau layanan tertentu. Beberapa contoh segmentasi manfaat termasuk:
- Keamanan: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan kebutuhan akan rasa aman dan kepercayaan, seperti segmen “pelanggan yang mencari produk berkualitas tinggi”.
- Harga: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan preferensi harga atau sensitivitas harga, seperti segmen “pelanggan yang mencari penawaran diskon” atau segmen “pelanggan yang tidak terlalu peduli dengan harga”.
- Kualitas: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan kebutuhan akan kualitas tinggi atau produk yang tahan lama, seperti segmen “pelanggan yang mencari produk premium”.
5. Segmentasi Pelanggan Baru dan Lama
Segmentasi ini membagi pelanggan menjadi dua kelompok berdasarkan hubungan mereka dengan perusahaan: pelanggan baru dan pelanggan yang sudah ada.
Fokus pada pelanggan baru dapat melibatkan strategi pemasaran untuk menarik pelanggan baru dan meningkatkan pengenalan merek. Sedangkan fokus pada pelanggan yang sudah ada dapat melibatkan strategi retensi pelanggan dan up-selling/cross-selling kepada mereka.
Penting untuk dicatat bahwa segmentasi pelanggan bisa bersifat saling terkait dan dapat digunakan bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang pelanggan dan memungkinkan perusahaan untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Baca juga: Pengertian Integrated Marketing Communication
Contoh Customer Segment
Berikut adalah beberapa contoh customer segment dalam berbagai industri:
1. Industri Perjalanan dan Pariwisata
- Segmentasi Demografis: Misalnya, segmen “wisatawan muda solo dengan anggaran terbatas” atau “pasangan usia 50+ yang mencari liburan mewah”.
- Segmentasi Perilaku: Misalnya, segmen “petualang alam yang senang hiking dan camping” atau “pelancong budaya yang tertarik pada wisata sejarah dan budaya”.
- Segmentasi Geografis: Misalnya, segmen “wisatawan asing yang berkunjung ke negara tertentu” atau “wisatawan domestik yang melakukan perjalanan dalam negeri”.
2. Industri Kesehatan dan Kebugaran
- Segmentasi Demografis: Misalnya, segmen “wanita usia 30-45 tahun yang peduli dengan kesehatan dan kebugaran”.
- Segmentasi Gaya Hidup: Misalnya, segmen “pekerja kantoran yang mencari solusi olahraga yang praktis” atau “atlet profesional yang membutuhkan program latihan khusus”.
- Segmentasi Manfaat: Misalnya, segmen “orang dengan kondisi medis tertentu yang mencari solusi kesehatan” atau “pelanggan yang ingin menurunkan berat badan dan menjaga kebugaran”.
3. Industri Teknologi Finansial
- Segmentasi Demografis: Misalnya, segmen “millennials yang aktif dalam transaksi keuangan online” atau “pengusaha usia 40+ yang mencari solusi perbankan yang mudah”.
- Segmentasi Perilaku: Misalnya, segmen “pengguna e-wallet yang sering bertransaksi secara digital” atau “investor yang tertarik pada trading saham online”.
- Segmentasi Manfaat: Misalnya, segmen “pelanggan yang mencari solusi pinjaman dengan bunga rendah” atau “pengusaha yang membutuhkan perangkat pembayaran Point-of-Sale (POS) yang canggih”.
4. Industri Pakaian Bayi dan Anak-anak
- Segmentasi Demografis: Misalnya, segmen “ibu baru yang mencari pakaian bayi trendy” atau “orangtua dengan anak-anak usia sekolah yang membutuhkan seragam sekolah”.
- Segmentasi Gaya Hidup: Misalnya, segmen “orangtua yang peduli dengan keberlanjutan dan mencari pakaian anak-anak organik” atau “orangtua yang mencari pakaian anak-anak untuk kegiatan olahraga”.
- Segmentasi Manfaat: Misalnya, segmen “pelanggan yang mencari pakaian bayi dengan desain yang nyaman dan mudah diganti” atau “orangtua yang membutuhkan pakaian anak-anak tahan lama dan mudah dicuci”.
Itulah tadi ulasan lengkap tentang customer segment yang bisa Anda ketahui sebelum mendirikan sebuah usaha. Apabila menerapkannya dengan baik, maka akan memberikan banyak keuntungan dalam bisnis terutama untuk menciptakan metode pemasaran yang paling tepat.
Termasuk pemilihan gudang yang akan digunakan untuk penyimpanan produk akan mempengaruhi ongkos kirim ke customer. Kompack menjadi solusi agar customer tetap hemat ongkos saat dilakukan pengiriman.
Namun untuk mengelompokkan pelanggan dengan tepat tentu tidak bisa Anda lakukan dengan mudah tanpa memiliki banyak informasi mengenai customer tersebut. Jadi tidak hanya memahami apa pengertian dari customer segment adalah saja, namun juga harus tahu bagaimana pengaplikasiannya.