komerce.id – Sebagai pelaku bisnis pasti tidak asing dengan istilah brand positioning. Istilah ini merujuk pada strategi bisnis yang tanpa disadari mungkin pernah kamu terapkan pada bisnismu juga. Istilah lainnya adalah brand strategy atau positioning strategy. Apakah kamu pernah mendengar kata-kata tersebut?
Pemilik bisnis wajib memahami konsep ini terutama untuk tujuan memperkuat posisi brand bisnis kamu. Brand positioning tidak sama dengan tagline. Dengan memahami konsep brand strategy akan mendorong perkembangan brand agar bisa bersaing di pasar.
Lantas apa pengertian dari brand positioning sendiri? Dan bagaimana cara menerapkannya pada bisnis guna memperkuat posisi brand bisnis? Yuk simak pembahasan sederhana nan lengkap berikut untuk menemukan jawabannya.
Baca juga: Apa Itu Flywheel Marketing dan Penerapannya di Dalam Bisnis
Apa itu Brand Positioning?
Beberapa dari kamu mungkin masih asing ketika mendengar istilah tersebut. Philip Kotler, seorang marketing expert berpendapat bahwa inti dari brand positioning adalah upaya yang dilakukan guna merancang penawaran agar bisa menempati ruang khusus pada pikiran target pasar.
Jadi singkatnya, brand positioning atau brand strategy bertujuan agar brand kamu bisa mempunyai keunikan dan menonjol dari para pesaingnya dan bagaimana merek tersebut bisa masuk dan menetap di pikiran target pasar.
Secara sederhana, brand positioning adalah istilah dari proses bagaimana sebuah merek bisa memposisikan diri di ruang dalam pikiran seseorang. Nantinya konsumen bisa mencari sesuatu yang dibutuhkan dari merek kamu, meskipun ada banyak merek lain yang sejenis di pasar.
Brand positioning bertujuan untuk mencoba menguasai ceruk pemasaran mulai dari produk, merek, atau layanan melalui macam-macam strategi seperti distribusi, promosi, pengemasan, harga dan kompetisi. Dengan begitu, akan terbentuk kesan yang unik dari suatu brand di pikiran target pasar.
Persiapan Membuat Brand Positioning
Direkomendasikan untuk melakukan pendekatan yang tepat dan memperhatikan kemungkinan di masa mendatang atau visioner, sehingga brand bisa berhasil ditanam pada target. Sampai di sini apakah sudah terbayang makna dari brand positioning?
Kalau masih abstrak, mari perhatikan tahapan pembangunan brand positioning. Hal yang paling mendasar adalah mengidentifikasi apa yang membuat brand kamu berbeda dari brand pesaing. Berikutnya ada tujuh langkah lanjutan untuk menguatkan posisi brand di pasar, berikut di antaranya:
- Menentukan dimana posisi brand kamu sekarang.
- Melakukan riset siapa saja pesaing langsung brand kamu.
- Identifikasi posisi masing-masing brand pesaing.
- Untuk mengidentifikasi keunikan dari brand kamu, lakukan perbandingan antara brand kamu dengan brand pesaing langsung.
- Mematangkan ide penentuan perbedaan posisi yang didasarkan dengan value.
- Rancang dan buat pernyataan brand positioning.
- Lakukan uji coba untuk mengecek keberhasilan pernyataan brand positioning tersebut.
Baca juga: Bauran Pemasaran: Pengertian, Konsep, dan Manfaatnya untuk Bisnis
Perbedaan Positioning Statement dengan Tagline atau Slogan
Sebelum pindah ke tahap berikutnya, perlu kamu ingat baik-baik bahwa pernyataan brand positioning (positioning statement) itu bukanlah tagline atau slogan brand. Banyak orang yang menyamakan kedua istilah tersebut, padahal keduanya memiliki perbedaan yang jelas, yaitu:
Positioning statement
Pembuatan positioning statement bertujuan untuk mengarahkan keputusan operasional dan pemasangan bisnis. Dengan kata lain, positioning statement bisa memandu kamu untuk mengambil keputusan yang sesuai dan tepat.
Manfaatnya akan membentuk keputusan yang bisa meningkatkan persepsi brand kamu di mata target pasar.
Apalagi jika positioning statement dibuat dengan matang, cerdas dan baik, statement tersebut dapat menjadi senjata yang kuat untuk memenangkan dan merajai pangsa pasar.
Sebab alat itu akan memberikan kejelasan pada strategi pemasaran, metode promosi hingga kampanye iklan yang tepat, serta memudahkan pengambilan keputusan terbaik untuk menarik target pasar serta membedakan brand kamu dari brand pesaing.
Tagline dan slogan
Sedangkan tagline sendiri berarti statement atau pernyataan yang dipergunakan sebagai media pemasaran suatu brand.
Dari proses tersebut dapat menghasilkan insight yang dapat ditransformasi menjadi slogan suatu brand. Jadi sudah jelas, slogan atau tagline itu tidak sama dengan brand positioning statement.
Baca juga: Perbedaan Merek dan Brand yang Harus Kamu Ketahui
Cara Membuat Brand Positioning Statement yang Efektif
Dalam pembuatan brand positioning statement yang baik, ada 4 komponen pertanyaan yang wajib bisa kamu jawab. Kalau tidak bisa menjawab, nantinya ada komponen positioning statement yang kurang. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dimaksud:
1. Sasaran pasar
Bagaimana deskripsi singkat dari kondisi demografi dan sikap kelompok sasaran pasar tujuan brand kamu yang menarik?
2. Pengertian pasar
Apa jenis kategori yang menjadi pesaing dari brand kamu, serta bagaimana hubungan relevansi target pasar dengan brand kamu?
3. Janji brand (brand promise)
Seperti apa manfaat yang bisa didapatkan oleh target pasar dari brand kamu dibandingkan dari brand pesaing, baik dari segi emosional maupun rasional?
4. Alasan untuk mempercayai brand
Adakah bukti nyata yang bisa menarik keyakinan target pasar untuk mempercayai janji (brand promise) yang disebutkan sebelumnya.
Empat pertanyaan di atas adalah struktur untuk membuat positioning statement. Bila berhasil menjawab keseluruhan pertanyaan, maka kamu bisa mulai menyusunnya seperti kerangka singkat di bawah ini:
Untuk (sasaran pasaran), (nama brand) merupakan (pengertian pasar) yang memberikan (janji brand) karena hanya (nama brand) yang (alasan untuk mempercayai brand).
Baca juga: 10 Kata-Kata Menarik Pelanggan yang Efektif untuk Media Promosi
Contoh Brand Positioning Statement dari Brand Terkenal
Agar memudahkan penyusunan, kamu bisa mengambil referensi dari contoh brand positioning statement dari brand yang sudah dikenal luas oleh publik. Misalnya ambil contoh dari Nike, Zipcar, dan lainnya, simak pemaparannya di bawah ini:
1. Nike
Mari bedah sama-sama positioning statement pada brand Nike, yaitu:
“At Nike (nama brand), we’re committed to creating a better, more sustainable future for our people, planet, and communities through the power of sport” (alasan untuk mempercayai brand).
2. MailChimp
“Mailchimp (nama brand) is an all-in-one Marketing Platform for small businesses. We empower millions of customers around the world (sasaran pasar) to start and grow their businesses with our smart marketing technology, award-winning support, and inspiring content” (janji brand).
3. Slack
Contoh berikutnya berasal dari Slack, yaitu:
“Slack is the collaboration hub that brings the right people, information, and tools together to get work done. From Fortune 100 companies to corner markets, millions of people around the world use Slack to connect their teams, unify their systems, and drive their business forward.”
Cobalah kamu analisis contoh positioning statement dari Slack di atas. Pecah pernyataan di atas menjadi beberapa bagian berdasarkan elemen positioning statement seperti contoh di atas.
Kamu juga bisa melakukan identifikasi apa yang membuat brand-brand tersebut unik dan bisa bersaing di pangsa pasar, lalu terapkan hal itu pada positioning statement brand kamu.
Jika sudah berhasil merancang dan membuat positioning statement yang efektif, langkah berikutnya adalah menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk mendorong brand kamu agar dikenal masyarakat.
Karena tidak bisa jika hanya mengandalkan positioning statement tanpa strategi pemasaran, kamu juga wajib memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji brand pada positioning statement. Pasti tidak ingin konsumen kecewa jika ekspektasinya tidak dipenuhi.
Setelah menyimak pembahasan dari atas sampai akhir, apakah kamu berhasil memahami tujuan dari brand positioning? Intinya, positioning strategy telah terbukti bisa mengantarkan brand menuju posisi teratas di pangsa pasar.
Itu pun jika diimbangi dengan pelayanan optimal serta strategi pemasaran yang tepat. Untuk mendapati peluang keefektifan brand positioning yang besar, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan para profesional. Cukup sampai di sini pembahasan seputar brand positioning, semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat.