komerce.id – Bagi kamu yang hobi belanja atau punya toko online, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah retur dan refund. Kedua istilah ini biasanya digunakan dalam kegiatan transaksi jual beli baik secara online maupun offline. Lalu, apa sebenarnya perbedaan retur dan refund?
Retur dan refund sendiri merupakan mekanisme yang biasa ditemukan dalam sistem transaksi di toko online atau marketplace, istilah kata retur dan refund biasanya digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan pengembalian baik dana/uang maupun barang.
Kedua istilah serapan bahasa Inggris ini memang sudah sering dipakai oleh para seller dan buyer dalam bertransaksi. Untuk mengetahui perbedaan retur dan refund beserta ketentuan pengajuannya secara lebih jelas, mari simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: COD: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan
Apa Itu Retur?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai beda retur dan refund, kamu harus memahami masing-masing istilah terlebih dahulu. Retur merupakan kata serapan bahasa Inggris “Return” yang memiliki arti pengembalian. Agar lebih jelas, berikut ini penjelasan mengenai istilah retur/return.
1. Arti Kata Retur/Return
Dalam aktivitas transaksi jual beli di toko online maupun marketplace, istilah retur atau return biasanya digunakan untuk menyebutkan proses penukaran pesanan barang yang dilakukan oleh konsumen kepada seller atau penjual.
Retur atau return mengacu pada kondisi di mana konsumen menukar atau mengembalikan produk yang sudah dibeli dengan produk sejenis. Misalnya, kamu membeli baju di salah satu toko yang ada di marketplace.
Ketika baju yang kamu pesan sudah sampai di alamatmu, ternyata baju tersebut terdapat noda atau sobek. Maka dari itu, kamu mengajukan retur untuk mendapatkan produk sejenis yang kondisinya baik (tidak sobek dan bebas noda).
Selain itu, ada beberapa alasan mengapa konsumen melakukan retur barang antara lain produk yang diterima tidak sesuai deskripsi, produk memiliki ukuran yang tidak sesuai dengan permintaan, dan beberapa alasan lainnya.
2. Manfaat Retur/Return
Dengan adanya sistem retur, konsumen bisa mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibeli dengan kualitas yang lebih baik sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Bagi seller, retur menjadi salah satu layanan yang menentukan kepuasan pelanggan.
Sementara itu, manfaat retur bagi pembeli yaitu memberikan rasa nyaman dan puas sehingga membantu meningkatkan loyalitas dalam berbelanja. Jadi, bisa disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan retur dan return karena mengacu pada makna yang sama yaitu pengembalian.
Apa Itu Refund?
Setelah mengetahui makna retur/return, kamu juga harus memahami makna dari istilah refund. Sama seperti istilah retur, istilah refund diambil dari bahasa Inggris yang memiliki arti pengembalian dana. Berikut ini penjabaran selengkapnya mengenai istilah refund.
1. Arti Kata Refund
Istilah refund dalam transaksi berbelanja bisa diartikan sebagai sebuah proses pengembalian dana/uang dari seller kepada pembeli. Selain transaksi belanja barang, istilah refund juga sering digunakan untuk pembelian produk jasa seperti hotel, penerbangan, dan lain sebagainya.
Dalam transaksi jual beli di toko online atau marketplace, istilah refund biasanya digunakan ketika terjadi pembatalan transaksi dikarenakan suatu hal seperti barang cacat atau rusak, tidak sesuai dengan deskripsi, dan lain-lain.
Berbeda dengan retur, mekanisme refund menerapkan pengembalian berupa uang atau dana sehingga tidak dikembalikan atau ditukar dengan barang sejenis.
2. Manfaat Refund
Meskipun bentuk pengembaliannya beda, namun retur atau refund tetap memberikan keuntungan bagi konsumen. Bagi pembeli, refund memiliki manfaat sebagai daya tarik karena biasanya pembeli akan lebih percaya dengan toko online yang menyediakan fitur refund.
Sementara itu, refund bermanfaat juga bagi para seller untuk membangun reputasi toko yang baik dan memberi kesan profesional, serta bertanggung jawab.
Baca juga: Perbedaan Kurir, Cargo, Logistik dan Ekspedisi
Mengenal Perbedaan Retur dan Refund
Setelah mengetahui makna dari istilah retur dan refund, kamu pasti sudah mulai paham mengenai apa itu retur dan refund. Hal yang membedakan antara retur dengan refund adalah dari segi objek yang ditukar.
- Istilah retur mengacu pada pengembalian barang dengan menukarkan atau mengganti dengan barang sejenis. Sementara, refund mengacu pada pengembalian barang dengan dana atau uang sehingga pembeli tidak mendapatkan barang, melainkan saldo atau uang.
- Kedua istilah ini juga digunakan untuk alasan yang sama seperti pengembalian barang yang tidak sesuai ekspektasi atau keinginan pembeli, barang diterima dalam kondisi cacat/rusak, dan lain-lain.
- Tidak hanya itu, perbedaan retur dan refund juga terlihat dari jadi tidaknya proses transaksi. Istilah retur biasanya digunakan pada transaksi jual beli yang sudah terjadi di mana pembeli sudah mendapatkan barang dan uang pembayaran sudah diterima penjual.
Sementara itu, istilah refund biasanya digunakan untuk proses transaksi yang dibatalkan atau belum jadi dilakukan. Jadi, pembeli belum menerima barang dan seller juga belum menerima pembayaran. - Return dan refund tentunya memiliki perbedaan. Perbedaan ini biasanya dibedakan berdasarkan ketentuan tiap-tiap gerai/toko. Jadi, return dan refund dapat juga dilakukan sesuai dengan ketentuan masing-masing dari penjual.
Ketentuan Pengajuan Retur dan Refund
Setelah memahami apa bedanya retur dan refund, kamu juga harus paham ketentuan dalam melakukan retur dan refund. Setiap toko online atau marketplace biasanya menerapkan kebijakan dan peraturan masing-masing. Berikut ini beberapa ketentuan dalam melakukan retur dan refund.
1. Durasi Maksimal Pengajuan Retur dan Refund
Sebagian toko online biasanya akan menerapkan durasi atau batas waktu bagi pembeli yang ingin mengajukan retur dan refund, hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pembeli sekaligus menjaga reputasi toko.
Beberapa toko online menerapkan batas maksimal pengajuan retur atau refund (pengembalian barang atau dana) selama 2 sampai 7 hari setelah barang sampai ditangan pembeli.
2. Melampirkan Bukti Ketidaksesuaian Barang
Beberapa seller pada umumnya akan meminta pembeli yang ingin mengajukan retur atau refund untuk melampirkan bukti kerusakan atau ketidaksesuaian barang berupa foto atau video. Dengan adanya lampiran bukti tersebut, pihak seller akan memberikan respons secepatnya.
3. Masih Ada Label atau Segel Barang
Kebanyakan toko baik online maupun offline biasanya hanya menerima penukaran barang apabila masih ada label atau segel. Maka dari itu, kamu bisa cek barang dengan teliti sebelum melepas label atau membuka segel.
Dengan begitu, jika nantinya produk barang yang dibeli tidak sesuai ekspektasi atau keinginan, maka kamu bisa mengembalikan atau menukarnya.
4. Kerusakan/Ketidaksesuaian Barang Bukan Ulah Pembeli
Banyak toko online yang tidak mau memproses retur atau refund yang disebabkan oleh ulah pembeli. Maka dari itu, untuk mencegah risiko penolakan yang dilakukan penjual, kamu bisa membuat video unboxing atau video sebelum membuka paket.
Dengan adanya video unboxing, penjual akan percaya bahwa kerusakan atau ketidaksesuaian pesanan adalah murni kesalahan dari pihak penjual yang kurang cermat dan teliti. Dengan begitu, kamu bisa mengajukan pengembalian barang atau dana sebagai ganti barang yang tidak sesuai atau rusak.
Itu tadi pembahasan mengenai perbedaan retur dan refund. Kedua istilah ini wajib dipahami oleh para penjual (seller) dan pembeli (buyer) agar tidak terjadi kesalahpahaman dan sama-sama untung. Baik retur maupun refund juga memiliki manfaat tersendiri bagi penjual maupun pembeli.
Bagi penjual, retur dan refund dapat membantu meningkatkan citra dan reputasi toko, serta memberikan kesan profesional. Sementara itu, manfaat retur dan refund bagi pembeli adalah untuk memberikan rasa nyaman dan kepuasan dalam berbelanja.