Pengertian Reseller – Di tengah kondisi pandemic seperti ini, Anda mungkin dapat mencoba untuk berbisnis. Meskipun dengan modal yang minim, Anda masih bisa berbisnis menggunakan sistem reseller. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai reseller seperti pengertian reseller, cara kerja reseller, keuntungan dan kekurangan sistem reseller dan contoh reseller.
Karena bisnis menggunakan jaringan internet atau online saat ini sedang menjamur, Anda juga dapat memulai bisnis reseller secara online. Tidak perlu khawatir apalagi takut jika Anda tidak memiliki banyak modal, karena bisnis reseller ini dapat Anda lakukan dengan modal yang minim.
Jika Anda tertarik dengan sistem penjualan reseller, simak terus penjelasan dari kami karena kami akan menjelaskan reseller secara lengkap den tuntas. Jangan sampai ada yang terlewat, ya!
Arti Reseller Adalah
Apa itu Reseller? Reseller adalah sebuah kata di dalam Bahasa Inggris yang secara harfiah berarti penjual kembali. Kata ini menyatakan cara penjualan dimana Anda tidak perlu memproduksi atau membuat produk Anda sendiri, namun Anda hanya perlu membeli produk dari supplier dan menjualnya kembali.
Reseller dapat merujuk kepada perseorangan atau juga sebuah perusahaan yang melakukan aktivitas pembelian dengan tujuan untuk dijual kembali seperti yang sebelumnya sudah kami sampaikan.
Dengan menggunakan sistem reseller ini, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli peralatan produksi atau biaya-biaya operasional produksi yang lainnya.
Selain reseller, terdapat juga dropshipper dimana secara garis besarnya mirip dengan reseller namun terdapat perbedaan yang terletak pada proses penjualannya. Jika seorang reseller harus membeli prooduk supplier tersebut terlebih dahulu, dropshipper tidak perlu melakukan hal itu dan hanya memasarkan saja.
Saat Anda ingin menjadi reseller, ada beberapa hal yang Anda butuhkan. Hal tersebut yaitu:
- Niat dan keteguhan untuk memulai dan menjalankan
- Modal, baik berupa materi (uang) maupun juga pengetahuan mengenai transaksi jual beli
- Koneksi dengan relasi, supplier atau juga teman yang akan memudahkan Anda untuk menjalankan bisnis
- Rencana dan reknik pemasaran.
Baca juga: Cara Menjadi Reseller Sukses
Bagaimana Cara Kerja Reseller?
Secara garis besar, reseller membeli produk dari pihak pertama yang dapat berupa produsen, supplier, distributor atau lainnya dan setelah itu menjual produk tersebut kembali. Adapun penjelasan mengenai cara kerja reseller yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan produk
Sebelum memulai bisnis reseller, tentu saja Anda harus menentukan produk yang nantinya akan Anda jual. Saat memilih dan menentukan produk, cobalah untuk melakukan analisis mengenai permasalahan, keresahan dan juga kebutuhan yang sedang terjadi di masyarakat.
Dengan mengetahui ketiga hal tersebut, Anda akan dapat menentukan produk yang memberikan keuntungan secara rutin dan jangka waktu yang Panjang.
2. Bekerjasama dengan supplier yang tepat
Karena fokus utama reseller adalah untuk menjual atau memasarkan produk, Anda harus memilih dan membangun Kerjasama dengan supplier atau produsen yang tepat agar produk yang Anda jual terjamin baik kualitas maupun ketersediaan barangnya.
Hal inilah yang membuat bisnis reseller sebenarnya lebih aman daripada bisnis dropshipper karena Anda tidak akan dipusingkan dengan stok barang yang habis di supplier sedangkan terdapat konsumen yang membeli barang tersebut.
Saat Anda bekerjasama dengan supplier, usahakan untuk tidak memiliki satu supplier saja karena hal tersebut dapat berisiko untuk keberlangsungan bisnis Anda. Jika terjadi suatu hal atau kesalahan pada supplier tersebut, Anda bisa langsung menggunakan produk dari supplier yang lain.
3. Melakukan pemasaran
Seperti yang sebelumnya sudah kami sampaikan, inti dari tugas dan tanggung jawab seorang reseller adalah untuk memasarkan produk yang dijual. Anda dapat melakukan pemasaran dengan berbagai cara misalnya menggunakan media sosial atau juga marketplace.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan pemasaran dengan menggunakan fitur iklan dalam media sosial misalnya Instagram Ads atau Facebook Ads. Jangan lupa juga untuk mencoba untuk memasarkan produk menggunakan data demografi dan psikografi dari target pasar Anda.
4. Membangun hubungan yang baik dengan konsumen
Selain menjadi reseller, pada dasarnya jika kita menjual suatu produk baik sebagai supplier, reseller maupun dropshipper, kita harus dapat membangun hubungan yang baik dengan konsumen kita.
Dengan komunikasi dan hubungan yang baik tersebut, konsumen mungkin suatu saat akan melakukan transaksi pembelian di toko Anda kembali. Untuk membangun hubungan yang baik, Anda harus memberikan pelayanan baik penjelasan produk dan juga membalas pesan konsumen dengan baik.
Keuntungan dan Kekurangan dari Reseller
Segala sesuatu tentu saja memiliki keuntungan dan juga kekurangan, begitu pun dengan menjadi reseller. Terdapat beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika menjalankan bisnis reseller.
Keuntungan Menjadi Reseller
- Karena sudah membeli produk dari produsen atau supplier terlebih dahulu, Anda dapat mengelola stok produk tersebut, Anda juga dapat dengan cepat memberikan respon terhadap konsumen terkait dengan ketersediaan barang karena tidak perlu menunggu jawaban dari supplier.
- Karena Anda memiliki beberapa pilihan supplier, Anda akan lebih mudah untuk engembangkan bisnis. Hal ini dikarenakan Anda tidak bergantung pada satu produsen atau supplier saja. Karena itu, pastikan bahwa Anda memiliki beberapa supplier.
- Saat Anda menjadi reseller, Anda dapat menentukan keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari penjualan produk tersebut sendiri. Jika produsen atau supplier menentukan harga jual dengan tujuan penyamarataan harga, biasanya Anda diberikan harga reseller atau harga beli yang lebih murah.
Kekurangan Menjadi Reseller
Selain memiliki keuntungan, sistem bisnis reseller memiliki kekurangan. Kekurangan yang dimiliki oleh sistem reseller tersebut diantaranya:
- Jika dibandingkan dengan sistem bisnis dropshipper, modal yang Anda perlukan saat memulai sistem bisnis reseller ini lebih banyak karena Anda harus menyimpan stok produk yang akan Anda jual.
- Karena Anda harus menyimpan stok barang, Anda juga tentu saja harus memiliki tempat penyimpanan atau Gudang. Jika produk yang sudah Anda beli tersebut belum atau tidak terjual dan bahkan rusak, semua kerugian ditanggung oleh Anda.
- Pekerjaan yang dilakukan oleh reseller sebenarnya kurang lebih sama dengan yang dilakukan oleh produsen, kecuali dalam memproduksi barang. Karena itu, Anda harus siap melakukan beberapa hal seperti pemasaran, pelayanan konsumen, pengemasan dan juga pengiriman.
Baca juga: Cara Berjualan Di Shopee Untuk Pemula
Apa Saja Contoh Dari Reseller?
Pernahkah Anda saat masih kecil berjualan alat tulis yang sebelumnya Anda beli dari toko? Secara tidak Anda sadari, ternyata Anda sudah menjadi reseller dan menjalankan kegiatan reseller semenjak kecil.
Meskipun kebanyakan orang berpikir bahwa reseller melakukan penjualan melalui online, sebenarnya semua proses penjualan yang tidak dibarengi dengan proses produksi dari produk tersebut pada dasarnya adalah proses atau kegiatan reselling baik yang dilakukan secara offline (di dunia nyata) maupun di online.
Semua hal mengenai reseller yang sudah kami sampaikan pada Anda tidak akan berarti jika Anda hanya mengetahuinya saja. Jika memang Anda tertarik, jangan takut dan langsung saja coba. Semoga sukses dalam menjalankan bisnis reseller ini, ya!