Komerce.id – Dunia bisnis tidak akan pernah lepas dari persediaan barang dagang, khususnya bagi bisnis yang berkaitan dengan pengelolaan stok barang. Dalam bahasa bisnisnya, istilah ini disebut juga dengan merchandise inventory yang berasal dari bahasa Inggris.
Merchandise inventory ini termasuk hal yang krusial di dalam manajemen operasional bisnis di suatu perusahaan. Pasalnya, perusahaan atau bisnis pasti memiliki barang-barang yang diperjual belikan, sehingga apabila kamu sebagai pebisnis belum mengetahuinya wajib sekali mempelajarinya.
Tidak sulit untuk mendapatkan informasi terkait merchandise inventory, karena kini berbagai macam informasi bisa diakses dengan mudah melalui internet. Jika kamu ingin mendapatkan informasi tentang hal tersebut, maka jangan beralih dari halaman ini dan simak hingga selesai!
Baca juga: Pengertian Inventory Management
Apa Itu Persediaan Barang Dagang (Merchandise Inventory)?
Persediaan barang dagang atau merchandise inventory adalah barang dagang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Barang yang dinyatakan sebagai persediaan ini bisa didapatkan dari berbagai sumber, misalnya saja pemasok atau produksi sendiri.
Barang-barang tersebut akan dijual kembali kepada pelanggan atau konsumen dan bisa jadi juga diproduksi ulang dalam operasi usahanya. Ternyata, merchandise inventory termasuk ke dalam aset lancar yang artinya produk-produk yang termasuk persediaan barang bisa memberikan manfaat berupa keuntungan kepada perusahaan.
Penilaian merchandise inventory dapat dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut.
“Nilai Persediaan Barang = Jumlah Fisik x Harga per Unit”
Ada berbagai macam transaksi yang tidak lepas dengan merchandise inventory, yang mana dapat kamu temukan pada ulasan berikut ini:
- Pembelian barang dagang
- Pemberlakuan PPN dan PPnBM
- Retur pembelian
- Pembayaran beban angkut penjualan
- Pembayaran beban angkut pembelian
- Retur penjualan
- Potongan penjualan
- Penjualan barang dagang
- Potongan pembelian
Sedangkan dalam ilmu akuntansi, ada dua metode pencatatan untuk semua jenis transaksi yang tentunya masih berkaitan erat dengan persediaan barang dagang. Metode tersebut adalah metode akuntansi fisik dan perfektual:
- Akuntansi fisik : Cara penghitungan nilai dan jumlah persediaan barang yang hanya dilakukan pada akhir periode saja. Dengan begitu, di setiap akhir periode akan ada perhitungan persediaan barang di dalam gudang sebagaimana SOP manajemen gudang yang berlaku pada perusahaan masing-masing.
- Perpetual : Perhitungan yang dilakukan setiap kali terjadi perubahan pada persediaan barang dalam gudang. Dapat disimpulkan ketika ada transaksi, entah itu transaksi pembelian ataupun penjualan maka akan dicatat dan kemudian dilakukan perhitungan serta pencatatan.
Sistem Persediaan Barang Dagang
Pada umumnya, ada dua sistem yang bisa digunakan oleh pebisnis untuk menghitung persediaan barang yang ada di dalam gudang, yakni sebagai berikut ini:
1. Perpetual Inventory System
Sistem penghitungan yang pertama adalah perpetual inventory system, merupakan metode perhitungan persediaan barang dalam gudang secara berkelanjutan. Dengan perhitungan ini, maka bisnis akan jauh lebih dimudahkan karena bisa mengetahui secara update dan berkala terkait stok persediaan barang di dalam gudang.
Akan tetapi tidak ada yang sempurna, sehingga metode perhitungan ini memiliki kekurangan, yakni dapat memakan waktu lebih lama lagi. Pasalnya, perhitungan dengan metode ini akan terus dilakukan terus menerus selama periode waktu tertentu.
2. Periodic Inventory System
Sedangkan metode yang kedua ini merupakan sistem periodik pencatatan barang yang hanya dilakukan satu kali saja. Biasanya, perusahaan yang mengadopsi sistem ini akan menghitung saat pebisnis ingin melakukan tutup buku.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa perhitungan yang kedua ini hanya terjadi ketika akhir periode saja, sehingga pebisnis tidak perlu menghabiskan banyak waktu dalam perhitungan stok barang dagang yang ada di gudang.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Assemble to Order
Jenis Persediaan Barang Dagang
Pada umumnya,persedian barang yang termasuk barang dagang dikategorikan menjadi dua, yakni dapat kamu temukan pada ulasan di bawah ini:
1. Persediaan Barang dalam Perusahaan Dagang
Di dalam perusahaan dagang, merchandise inventory diartikan sebagai seluruh barang yang telah dibeli perusahaan dari pemasok, untuk kemudian disimpan di dalam gudang hingga proses penjualan berlangsung.
Maka dari itu, persediaan barang yang ada di perusahaan ini tidak akan mengalami proses pengolahan barang, namun hanya bisa di supply, kemudian disimpan dan dijual kembali ketika waktunya sudah tepat.
2. Persediaan Barang dalam Perusahaan Manufaktur
Berbeda dengan perusahaan manufaktur, merchandise inventory pada jenis perusahaan ini disebut sebagai persediaan barang baku, kemudian barang setengah jadi, dan barang jadi. Barang-barang tersebut pada akhirnya akan diperuntukkan untuk dijual kepada para pelanggan maupun konsumen yang menginginkannya.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa persediaan barang di dalam perusahaan manufaktur akan mengalami proses produksi atau disebut juga sebagai proses pengolahan, hingga akhirnya barang tersebut siap dijual belikan kepada masyarakat umum.
Pada umumnya, persediaan barang dalam perusahaan manufaktur terdiri dari tiga jenis persediaan, yakni seperti ulasan di bawah ini:
a. Persediaan Barang Baku (Raw Material Inventory)
Raw material inventory merupakan persediaan barang yang pada dasarnya masih dalam bentuk bahan baku, kemudian nantinya bahan baku tersebut akan masuk ke dalam proses pengolahan dan diproduksi menjadi barang setengah jadi atau bahkan langsung menjadi barang jadi.
b. Persediaan barang dalam Proses (Work In Process inventory)
Sedangkan persediaan barang dalam proses atau disebut jua dengan work in process inventory merupakan persediaan barang yang sudah mengalami proses pembuatan atau produksi, akan tetapi barang tersebut belum siap untuk diperjualbelikan.
Dengan demikian, barang tersebut akan membutuhkan beberapa tahapan kembali sebelum pada akhirnya akan dijual di publik atau masyarakat luas.
c. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)
Finished Goods Inventory begitulah orang-orang menyebut istilah persediaan barang jadi, merupakan persediaan barang yang sudah dalam bentuk jadi. Nah, barang jenis ini tentu saja tidak memerlukan proses pengolahan atau produksi kembali. Dengan begitu dapat dipastikan produk ini siap diperjualbelikan kepada masyarakat luas.
Baca juga: Pengertian Receiving Gudang
Manfaat Mengelola Persediaan Barang Dagang
Persediaan barang di perusahaan masuk dalam kategori aktiva tetap atau istilah sederhananya keuntungan lancar yang mudah cari dalam bentuk uang tunai. Hal tersebut dikarenakan di setiap penjualan barang dagang, maka pemilik akan secara langsung mendapatkan uang sebagai gantinya atau pendapatan.
Karena bisa membuat pebisnis segera mendapatkan uang dari hasil penjualan, maka pengelolaan persediaan barang harus dilakukan secara maksimal. Sedangkan pengelolaan itu sendiri memiliki banyak manfaat, yakni seperti berikut:
- Menghemat biaya
- Memiliki persediaan barang kebutuhan
- Mencegah kehilangan barang dagang
Pencatatan barang perlu dilakukan setiap hari di dalam gudang, baik ketika barang keluar atau sebaliknya. Dengan demikian, ketika barang hilang maka dapat dilakukan pada catatan persediaan barang.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan barang dagang merupakan salah satu barang yang dikategorikan sebagai aktiva lancar (aset yang berusia kurang dari satu tahun).
Pada dasarnya, barang-barang ini bisa berupa barang setengah jadi maupun sudah jadi. Nah, setelah mengetahui beberapa hal tentang persediaan barang, kini kamu lebih siap lagi menjadi seorang pebisnis yang tahu akan semua hal tentang bisnis.
Supaya urusan bisnis kamu jadi lebih mudah, pakai layanan dari Komerce aja! Komerce siap membantu meningkatkan performa bisnis kamu dengan menyiapkan talent support terlatih, jasa pengiriman pesanan, dan management pergudangan. Kunjungi komerce.id untuk informasi selengkapnya!