12 Alasan Mengapa Produk Jualan Tidak Ada yang Beli (Tidak Laku)

komerce.id – Sudah menjual produk yang kamu anggap bagus tapi masih sepi pembeli? Coba deh cek alasan mengapa produk jualan Tidak ada yang beli (Tidak laku), mungkin saja salah satu atau bahkan lebih alasan dalam daftar ini kamu alami tapi kamu kurang peka atau tidak sadar.

Target penjualan tinggi pastinya jadi salah satu goals bagi setiap pemilik bisnis / usaha. Tapi sayangnya, mewujudkan mimpi ini tidak semudah kelihatannya. Ada banyak faktor yang membuat produk yang kamu anggap bagus tapi masih sepi pembeli.

Faktor ini juga bisa internal dan eksternal. Kalau faktor-faktor ini tidak segera kamu identifikasi dan selesaikan, bisa jadi bisnismu terancam gulung tikar. Pasti tidak mau dong kalau skenario buruk ini sampai terjadi?

Penyebab Jualan Tidak Laku dan Solusi Mengatasinya

ilustrasi keranjang belanja kosong
ilustrasi keranjang belanja kosong, sumber gambar: pexels.com

Agar omset tidak terus turun dan malah berakhir merugi padahal belum sempat balik modal karena usahamu baru jalan, coba cek daftar alasan mengapa produk jualan tidak ada yang beli (tidak laku) di bawah ini:

1. Salah Menentukan Target Market

Target market/target pasar/audiens adalah orang-orang yang kemungkinan besar akan menjadi pembeli produk atau pengguna jasa yang kamu tawarkan. Kalau salah target, sudah pasti bisnis akan sepi peminat.

Misalnya produk yang kamu jual barang-barang bermerek dengan harga jutaan per pcs, tapi lokasi jualan di pedesaan yang masyarakatnya mayoritas lebih suka membeli barang murah asal dapat banyak, maka jualanmu akan jarang bahkan tidak ada yang beli meski kamu gencar promosi.

Baca juga: 10 Manfaat Segmentasi Pasar Untuk Bisnis

2. Target Pasar Terlalu Lebar

Kalau target pasar terlalu besar/lebar, bisnis kamu malah bisa sepi pembeli. Trik ini biasanya dianggap benar oleh pebisnis pemula karena ingin meraup untung yang lebih besar, padahal trik yang benar adalah fokus pada target kecil dan tepat sasaran.

3. Tidak Sesuai dengan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan

Saat mengidentifikasi target market, kamu harus benar-benar paham apa yang mereka butuhkan/inginkan. Misalnya kamu berjualan jilbab, kamu harus tahu, model, kain, ukuran, warna, dan harga jilbab seperti apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh target pasar.

Misalnya target pasar dari produk ini sangat menyukai jilbab pashmina, tapi yang kamu jual adalah jilbab segiempat, maka tidak heran kalau produk kamu sepi peminat.

4. User Experience (UX) Website Buruk

Kalau berbicara mengenai toko online, maka jenisnya ada banyak. Kamu bisa buka toko di Instagram, marketplace, atau situs web.

Jenis terakhir biasanya lebih cocok untuk yang sudah berpengalaman atau punya banyak wawasan soal website. Karena kalau tidak, pengalaman pelanggan saat menggunakan website bisa tidak maksimal dan berpengaruh ke penilaian.

Pengalaman atau User Experience ini mencakup berbagai hal yang ada di websitemu, mulai dari tampilan (jenis font, ukuran font, warna background) sampai berbagai fitur yang ada.

Kalau kamu tidak bisa menghadirkan website yang enak dipandang mata sekaligus gampang digunakan, maka bersiaplah untuk sepi pelanggan.

5. CS Kurang Responsif

CS kurang responsif juga masuk dalam daftar alasan mengapa produk jualan tidak ada yang beli (tidak laku). Sebagus apapun produk yang kamu jual, semurah apapun harganya, dan seindah apapun website tokomu, tapi kalau layanan CS tidak responsif, pelanggan juga bisa kabur.

Jadi kalau jumlah pelanggan kamu sudah banyak, sebaiknya imbangi dengan jumlah CS yang memadai supaya semua customer bisa cepat dilayani.

Baca juga: 15 Skill Customer Service Profesional yang Wajib Anda Miliki

6. tidak Konsisten

Misalnya saat awal buka tokomu menjual produk bagus dan memberikan layanan pelanggan yang responsif sehingga pelanggan puas.

Lalu setelah melihat jumlah pelanggan sudah banyak, kamu malah menurunkan kualitas produk padahal harganya tetap sama karena kamu ingin dapat lebih banyak untung, dan layanan CS juga tidak sebagus sebelumnya.

Maka ketidak konsistenan ini akan membuat kamu kehilangan pelanggan dalam jumlah banyak di saat yang bersamaan.

7. Calon Pembeli Tidak Kenal Siapa Kamu

Maksud dari mengenal di sini tidak harus secara pribadi ya, tapi lebih kepada bisnismu/ brandmu. Nah, gimana cara membuat calon pembeli kenal toko/brandmu? Kamu harus sediakan informasi yang cukup di toko online kamu, baik di Instagram, marketplace, ataupun situs web.

Kalau di web, informasi toko, sejarah perusahaan, visi misi, dan sejenisnya biasanya ada di bagian “About“. Kalau di marketplace biasanya ada di bagian “Deskripsi toko”, sedangkan di Instagram bisa di bio atau highlight.

Cara lain agar pembeli mengenal bisnis kamu adalah dengan menampilkan testimoni pelanggan. Kalau calon pembeli sudah punya informasi lengkap mengenai brand/bisnismu, maka kepercayaan akan terbangun secara otomatis, yang akhirnya mengarah pada mendorong tindakan untuk membeli.

8. Harga Terlalu Mahal dan Ada yang Lebih Murah

Harga adalah salah satu dari alasan mengapa jualan tidak laku. Umumnya, pembeli akan membandingkan harga dari satu toko dan toko lain sebelum benar-benar membeli.

Kalau kualitas produk sama tapi harga toko lain lebih murah, sudah pasti orang lebih tertarik ke toko lain. Jadi sebelum mematok harga, kamu perlu riset harga kompetitor terlebih dulu, kecuali kualitas produkmu jauh lebih baik dibanding kompetitor.

Baca juga: 13 Cara Menentukan Harga Jual Produk atau Layanan yang Benar

9. Produk Kurang Inovatif

Sebagus dan selaku apapun produkmu saat ini, beberapa bulan atau tahun ke depan tetap ada kemungkinan ditinggal pelanggan. Misalnya kamu berjualan ice cream satu rasa, awalnya laku keras karena banyak yang suka dan mungkin harganya merakyat.

Tapi seiring waktu, pelanggan pasti akan bosan dengan rasa dan tampilan yang itu-itu saja. Tapi kalau kamu menghadirkan beberapa varian rasa, topping, atau ubah tampilannya, maka pelanggan bisa mencoba aneka rasa berbeda setiap harinya dan tidak mudah bosan.

10. Kurangnya Perencanaan Strategi Pemasaran

Ada banyak pilihan strategi pemasaran di dunia bisnis., kamu harus pintar menemukan strategi yang paling cocok dengan produk dan target pasar kamu.

Misalnya target kamu adalah ibu-ibu paruh baya, maka pemasaran via TV, banner pinggir jalan, brosur yang disebar door to door akan lebih cocok daripada pemasaran media sosial.

11. Perencanaan Finansial Kurang Matang

Menyiapkan modal dan memutar uang bisnis saja tidak cukup kalau kamu tidak membuat plan finansial yang matang.

Setiap pemasukan dan pengeluaran bisnis sekecil apapun harus dicatat, jangan campur uang bisnis dengan uang pribadi, buat anggaran untuk setiap daftar belanja, dan semua ini perlu dilakukan dengan konsisten dan teliti.

12. Persaingan Antar Kompetitor

Apapun produk yang kamu jual, dimanapun lokasinya, kamu pasti punya kompetitor. Sebagai pebisnis, kamu harus punya tekad kuat, jiwa pantang menyerah, dan mau terus belajar. Kalau tidak, kamu akan gampang down dan akhirnya menyerah bahkan ketika baru di depan garis start.


Naik turunnya angka penjualan dalam bisnis memang hal yang wajar. Tapi kalau turunnya cukup drastis, maka ini adalah tanda bahaya. Bisa jadi salah satu dari 12 alasan mengapa produk jualan tidak ada yang beli (tidak laku) di atas sedang kamu alami.

Coba koreksi lagi apa yang perlu dibenahi dari bisnismu agar pelanggan tidak pindah ke lain hati dan bisnis kamu bisa berumur panjang.

Koreksi diri ini bukan hanya perlu kamu lakukan sekali, tapi berkali-kali dan secara berkala alias terus menerus selama bisnismu masih ada.

Bayu Kurniawan

SEO Specialist di Komerce, berpengalaman lebih dari 4 tahun dalam SEO dan sangat tertarik pada digital marketing.

Tinggalkan komentar