komerce.id – Jika kamu termasuk salah satu orang yang selama ini mengira bahwa istilah brand dan merek memiliki arti atau makna yang sama, maka inilah perbedaan brand dan merek yang harus kamu ketahui.
Kedua istilah bisnis ini sudah sangat familiar di tengah-tengah masyarakat dan sering masuk dalam percakapan sehari-hari. Sebagian besar orang masih menganggap bahwa kedua istilah ini punya makna / arti / definisi yang sama, makanya sering salah penggunaan.
Sebagai pemula saja, kamu perlu paham perbedaan brand dan merek. Apalagi jika kamu berencana untuk terjun ke dunia bisnis, meskipun dalam skala kecil. Kamu wajib banget tahu tentang masing-masing definisi dan perbedaan dari keduanya.
Apa Itu Merek?
Kalau berdasarkan definisi merek yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah merek bisa diartikan sebagai suatu tanda dari pemilik bisnis untuk produk yang dibuat dan/atau dipasarkannya. Merek ini bisa dalam bentuk tulisan saja, simbol/logo tertentu saja, atau juga gabungan dari keduanya.
Merek ini berfungsi sebagai identitas dari suatu produk yang bisa membedakannya dari produk lain yang serupa. Misalnya pada produk air mineral yang dikemas dalam botol. Ada banyak perusahaan yang membuat produk seperti ini, warna dari air minum ini juga sama yaitu bening. Rasanya pun tak jauh beda.
Kalau tidak dikasih merek, konsumen jadi sulit membedakan air minum mana yang dibuat oleh perusahaan A dan perusahaan B atau lainnya.
Karena itu, masing-masing perusahaan memberikan merek pada produk tersebut agar konsumen bisa tahu produk dari perusahaan mana yang mereka beli. Kalau diibaratkan pada manusia, maka merek serupa dengan nama.
Baca juga: 5 Tips Memilih Warna Logo Brand Bisnis yang Tepat
Apa Itu Brand?
Sering dikira sama dengan merek, istilah brand ternyata punya arti yang lebih dalam. Brand memiliki suatu nilai esensial yang bisa menjadi jembatan khusus antara produk dan konsumen.
Jadi, brand bukan sekedar logo atau tulisan yang bisa dibuat dan ditempelkan pada suatu produk (baik barang atau layanan), tapi lebih kepada ‘image’ dari produk tersebut.
Jika suatu produk sudah memiliki brand, maka produk tersebut telah berhasil mendapat tempat yang spesial di hati para pelanggan, atau dengan kata lain produk tersebut sudah pasti punya ciri khas/karakter yang membuatnya banyak disukai orang dan nggak bisa ditemukan pada produk lain yang serupa.
Baca juga: 5 Tips Membuat Storytelling Menarik Untuk Bisnis dan Brand
Perbedaan Brand dan Merek yang Harus Kamu Ketahui
Berdasarkan definisi dari kedua istilah di atas, kira-kira sudahkah kamu tahu apa perbedaan dari keduanya? Jadi ketika sebuah merek hanya berfungsi sebagai identitas produk, maka brand bisa menciptakan atau mewakili kepercayaan / keyakinan / keunggulan / daya tarik produk di pasar massal.
Kalau diibaratkan lagi dengan manusia, maka merek adalah sebuah nama. Sedangkan brand adalah kepribadian, emosi, kecerdasan, atau visi misi yang dimiliki seseorang yang membuatnya beda dengan orang lainnya. Jadi kalau pada manusia, brand ini serupa dengan citra diri.
Lalu bagaimana brand ini bisa didapat? Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti kualitas dari produk itu sendiri, harga produk, pengalaman pelanggan saat berinteraksi dengan CS dari suatu produk, metode promosi yang digunakan perusahaan untuk memasarkan produk/layanan, dan banyak lagi.
Contoh Brand dan Merek Dalam Kehidupan Sehari-hari
Setelah membaca perbedaan merek dan brand, sekarang mari perjelas dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Mari ambil dua contoh paling gampang dan mayoritas diketahui oleh banyak orang seperti berikut:
1. Apple
Hampir setiap orang termasuk kamu pasti sudah tahu dong dengan satu kata premium yang satu ini? Yap, sebagai salah satu nama produk gadget, Apple lebih dari sekedar merek tapi juga merupakan brand dari produk tersebut. Sekarang mari lihat Apple dari dua sisi berikut:
Merek
Kalau dilihat dari kacamata masyarakat dari segi merek, maka Apple adalah nama dari sebuah produk smartphone, laptop, PC, dan berbagai aksesoris lain yang melengkapinya yang identik dengan harga mahal (atau bahkan sangat mahal untuk sebagian orang) yang memiliki logo buah apel tergigit.
Sebagai sebuah merek, Apple merupakan milik dari perusahaan Apple Inc. yang berbasis di Amerika namun berskala internasional sebagai perusahaan di bidang teknologi (elektronik, perangkat lunak, layanan online). Perusahaan ini menjadi salah satu yang terbesar dan paling populer di dunia.
Brand
Jika dilihat dari sisi brand, maka Apple lebih dari sekedar gambar buah apel tergigit melainkan produk premium dan eksklusif.
Bagi para pecinta Apple dan juga sebagian besar masyarakat, brand ini identik dengan kualitas produk yang tinggi, kesan mewah pada desain, bahkan bisa dijadikan simbol status di lingkup pertemanan.
Misalnya kamu melihat laptop Apple sebagai brand, maka yang muncul di pikiran bukan hanya produk laptop dengan logo buah apel tapi pengalaman dan kepuasan saat menggunakan produknya, serta status sosial yang secara nggak langsung jadi naik saat kamu membawanya terutama di depan umum.
Kesimpulannya, kalau dilihat dari merek, produk-produk Apple sudah pasti sangat mahal, tapi kalau dari brand, maka Apple sangat memuaskan dan sebanding dengan uang yang dikeluarkan, yang belum tentu bisa kamu dapat dari produk lain yang serupa.
Baca juga: 4 Perbedaan Paid Promote dan Endorse dalam Bisnis Online
2. Starbucks
Starbucks juga menjadi salah satu nama populer lain di dunia termasuk Indonesia. Perusahaan Starbucks Corporation yang berbasis di Amerika adalah pemilik dari merek ini. Perusahaan ini menjadi franchise kedai kopi paling besar di dunia yang saat ini memiliki 33.833 kedai di 80 negara.
Starbucks Sebagai Merek
Kopi merek Starbucks memiliki logo lingkaran warna hijau yang berpadu dengan gambar wanita warna putih, dan tempat kopinya identik di dalam sebuah cup plastik dan sedotan warna hijau yang matching dengan warna logo. Sebagai merek, Starbucks mungkin lebih banyak dikenal sebagai kopi super mahal.
Sebagai Brand
Kalau dipandang dari segi brand, maka Starbucks identik dengan kualitas kopi terbaik, rasa yang lezat, pelayanan ramah, dan tempat nongkrong kekinian yang nyaman dan bisa meningkatkan strata sosial.
Starbucks sebagai brand bukan lagi kopi dalam cup plastik tapi pengalaman asik saat nongkrong di dalam kedainya, kepuasan dari fasilitas kedainya, dan citra diri yang secara nggak langsung ikut naik saat memegang cup berlogo Starbucks.
Kalau berbagai penjelasan di atas dirangkum, maka perbedaan brand dan merek adalah merek merupakan sebuah nama, sedangkan brand merupakan sebuah citra. Setiap produk (baik barang/layanan) di lini bisnis apapun pasti memiliki merek, tapi nggak semuanya bisa punya brand.
Merek bisa dibuat bahkan dibeli, tapi brand hanya bisa dibangun melalui kerja keras. Merek mungkin bisa dibuat hanya dalam sehari, tapi brand membutuhkan beberapa bulan, tahun, atau bahkan puluhan tahun.
Lalu berdasarkan dua contoh penerapan brand dan merek dalam kehidupan sehari-hari diatas, bisa disimpulkan bahwa ketika suatu merek dari suatu produk sudah memiliki brand, maka konsumen cenderung bersedia untuk mengeluarkan uang berapapun agar bisa mendapat produk tersebut.